Peristiwa

Wujudkan Mojokerto Zerro Stunting, Bupati Mojokerto dr. Ikfina Gencarkan Kegiatan SEHATI dan SEJOLI

MOJOKERTO, DORRONLINENEWS.COM – Dalam rangka upaya menjadikan kota Mojokerto menjadi kota yang zerro stunting, Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati, M.Si bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mojokerto dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, M.H. secara rutin melaksanakan kegiatan SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri).

Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di pendopo balaidesa Pekukuhan Kecamatan Mojosari kabupaten Mojokerto, Selasa (17/09/2024) sore dengan dihadiri oleh Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fatmawati, Kadinkes Mojokerto dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, jajaran Forkopimcam Mojoanyar, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kab. Mojokerto, Kepala Desa Lengkong Nur Roso beserta perangkat, Ketua TP PKK Desa Lengkong, Kepala Puskesmas Gayaman Beserta staff.

Mengawali sambutan Kades Lengkong Nur Roso mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran ibu Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fatmawati beserta rombongannya, ucapnya.

Nur Roso juga memberikan laporan bahwasanya Pada saat ini di tahun 2024 Jumlah penduduk Desa Lengkong : 7739 Jiwa, jumlah ibu hamil tahun 2024 : 59 bumil, jumlah bumil resti : 10 orang. Ibu hamil KEK : 3 orang. Di Desa Lengkong total jumlah balita keseluruhan 426 balita. Tahun 2024 jumlah balita stunting sebanyak 1 balita (scoliosis) Gizi kurang 5 balita. Jumlah lansia Ds. Lengkong sebanyak 818 lansia, jumlah lansia aktif datang ke posyandu sebanyak 362 lansia, terangnya.

Nur Roso berharap setelah kegiatan bersama ibu bupati ini Desa Lengkong tidak akan ada lagi yang namanya kasus stunting dan semoga dengan kegiatan ini kota Mojokerto bisa zerro stunting harapnya.

Sementara Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati pada kesempatan tersebut memberikan edukasi kepada Lansia, Ibu hamil dan para ibu Balita di kegiatan SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri).

Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fatmawati memastikan, Ibu hamil tidak boleh kurang gizi yang bisa dilihat dengan cara ukur LILA tidak boleh kurang dari 23,5 cm, setelah melahirkan bayi wajib diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, setelah 6 Bulan diberikan PMT dg gizi seimbang tinggi protein sebagai zat pembangun, setelah usia 1 tahun anak diberikan makan seperti porsi orang dewasa dengan menu gizi seimbang.

“Lansia harus mandiri dalam melakukan aktifitas, maka perlu diperiksa rutin kesehatannya yakni TD, GDA, Cholesterol, UA”, ujarnya.

“Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya agar angka stunting terus menurun dan nihil. Karena itu, kami gencar menyampaikan bahaya stunting, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) hingga kesehatan lansia”, ungkap Bupati Mojokerto dr. Ikfina.

Bupati Mojokerto dr. Ikfina menjelaskan, Kata kunci stunting adalah kurang gizi. Secara lengkap, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis disertai infeksi yang berulang dan bahaya stunting, nanti ketika dewasa, kecerdasannya bisa lebih rendah 20% dari standart. Sedangkan, batas perkembangan otak anak itu sampai usia 5 tahun, jelasnya.

“Dari kandungan sampai anak usia 5 tahun adalah masa kita mengembangkan perkembangan otak anak oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi,” katanya.

Selain itu, dr. Ikfina juga menghimbau kepada para ibu Balita dan kepada para Lansia agar rutin ke posyandu, mengikuti senam lansia sebagai kegiatan rutin yg bisa meningkatkan daya tahan tubuh juga menghilangkan stres. Karena pada saat ini penyakit tertinggi adalah Hipertensi dan Diabetes Melitus, untuk itu dihimbau pada para lansia agar tetap memperhatikan pola makan sehat, pungkasnya. (R_wan)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close