Tensi Politik Pemilukada Terus Meningkat Para Kandidat Akan Bersaing Rebut Kursi Bupati
LUMAJANG, DORRONLINENEWS.COM – Suhu politik di kabupaten Lumajang semakin memanas seiring dengan semakin dekatnya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2024. Genderang perang antar Tim Sukses (Timses) para calon bupati mulai terdengar nyaring, menandai dimulainya persaingan yang diprediksi akan berlangsung sengit hingga hari pemungutan suara.
Masing-masing timses mulai gencar melakukan berbagai strategi untuk menggalang dukungan baik melalui media sosial, pertemuan-pertemuan terbuka, hingga gerilya politik di tingkat akar rumput. Pemasangan spanduk, baliho, serta penyebaran brosur di berbagai sudut kota dan desa semakin menambah intensitas kompetisi. Bahkan, dibeberapa kesempatan, tensi politik yang tinggi diwarnai dengan saling serang dalam bentuk perang argumen di media massa maupun media sosial.
Kabupaten Lumajang terdapat dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yaitu pasangan Thoriqul Haq – Lucita Izza Rafika dan Indah Amperawati – Yudha Adji Kusuma. Bukasan anggota DPRD kabupaten Lumajang yang baru saja dilantik periode 2024 – 2029 dan merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Lumajang periode sebelumnya kepada awak media menyampaikan, bahwa setiap pemilu baik pemilihan legislatif maupun pilkada itu memang situasinya semakin mendekati hari H biasanya semakin tinggi tensinya.
“Tetapi, sejauh para pendukung tim sukses dan pasangan calon tidak saling menyerang secara personal, tapi kalau menyerang urusan kebijakan urusan visi misi itu sah-sah saja. Kami berharap, diantara pendukung tim sukses dan para calon tidak menyerang secara personal. Silahkan serang melalui program dan kebijkan, visi misi, tapi kalau sudah menyerang personal biasanya ini yang justru akhirnya menjadi semakin memanas”, ujar Bukasan, Selasa (17/09/2024) usai rapat Paripurna perdana.
Lanjut Bukasan, dirinya berharap mudah-mudahan kawan-kawan relawan dan tim sukses bisa lebih bijak melihat kondisi yang seperti itu. “Masyarakat kita saat ini sudah lebih matang untuk bisa menentukan siapa yang bisa menjadi pemimpinnya, sehingga pernak-pernik yang ada di Pemilukada itu biasanya seakan-akan dianggap biasa kondisinya seperti itu”, lanjut Bukasan, politisi PDI Perjuangan.
“Kami yang ada di DPRD Lumajang menghimbau agar rakyat kita bisa benar-benar tidak terprovokasi dan tidak masuk dalam pernak-pernik yang bisa membuat rakyat tidak kondusif yang justru dampaknya kerakyat itu sendiri, oleh sebab itu pilihlah dengan ketepatan sesuai dengan visi misinya, memilih dengan nuraninya dan memilih dengan harapan-harapannya”, pungkas Bukasan. (Jwo)