Peristiwa

Gonjang-Ganjing Aliran Dana Bantuan Erupsi Semeru Meledak saat Pilkada Lumajang 2024, Calon Incumbent Dimintai Keterangan Polda Jatim

LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Gonjang-ganjing mengenai aliran dana bantuan erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa tahun lalu kembali mencuat ke permukaan, meledak bak bom waktu di tengah hiruk-pikuk Pilkada Lumajang 2024. Isu ini menjadi perbincangan hangat setelah muncul dugaan bahwa sebagian dana bantuan tersebut tidak sampai ke tangan korban yang berhak, melainkan diselewengkan oleh pihak tertentu.

Kasus ini mendapat perhatian lebih ketika calon incumbent yang kembali maju dalam Pilkada Lumajang 2024 dimintai keterangan oleh Polda Jawa Timur. Pemanggilan ini terkait dugaan keterlibatannya dalam penyelewengan dana bantuan tersebut. Meski belum ada bukti yang mengarah langsung, langkah Polda Jatim ini mengindikasikan bahwa penyelidikan sedang intensif dilakukan.

Calon incumbent saat ini tengah menghadapi tekanan publik yang semakin besar. Beberapa kelompok masyarakat dan LSM di Lumajang bahkan mulai menggalang dukungan untuk menuntut transparansi penuh terkait penggunaan dana bantuan tersebut. Namun calon incumbent tidak begitu goyah bahkan bertambah gencar bersosialisasi menarik simpati masyarakat, hal itu dibuktikan dengan tenangnya calon incumbent memberikan keterangan di Polda Jatim maupun saat dikonfirmasi awak media.

Thoriqul Haq (Cak Thoriq) calon bupati Lumajang (Incumbent), saat dikonfirmasi awak media menjawab dengan tenang tapi pasti sesuai yang ia ketahui ketika menjabat bupati Lumajang. “Saat di Polda kita ngobrol, diskusi, sharing, yang ditanyakan beberapa kelembagaan yang menerima bantuan Erupsi Semeru. Terutama beberapa lembaga yang memang membuka donasi, saya sampaikan yang membuka donasi memang banyak lembaga-lembaga termasuk juga forum zakat yang hampir semua pengelola zakat itu menerima donasi atau membuka donasi. Ada juga beberapa lembaga lain yang juga menerima donasi, misalnya Pramuka juga menerima donasi”, ujar Cak Thoriq, dengan khas senyuman yang menunjukkan kebenaran.

“Dan PMI juga menerima donasi, yang itu adalah kelembagaan zakat. Kelembagaan zakat itu BAZNAS, kemudian Muhammadiyah ada, Lembaga Zakat Muhammadiyah (LAZISMU), Lembaga Zakat NU (LAZISNU) itu yang dimaksud. Itu semua ditanyakan apakah ada penunjukan, karena itu bukan lembaga pemerintah ya tidak ada penunjukan. Jadi membuka donasi begitu saja, saya juga menyampaikan bahwa lembaga-lembaga itu sebagian tidak melaporkan kepada pemerintah, termasuk tidak melaporkan kepada masyarakat secara umum. Misalnya Pramuka, semenjak saya menangani erupsi Semeru hingga selesai tuntas saya tidak menerima laporan berapa Pramuka menerima donasi”, jelas Cak Thoriq dalam obrolan tersebut.

Dikatakan Cak Thoriq, bahwa mengacu kepada data awal memang milyaran jumlahnya, itu yang menjadi obrolan. “Semua kelembagaan itu pasti ada laporannya, ada catatannya, darimana bantuan itu, tapi dilaporkan tidak. Kalau kelembagaan Pemda jelas, pemerintah daerah sudah memutuskan bantuan itu masuk ke kas daerah. Tapi yang lembaga-lembaga ini kan bukan kas daerah dan dia bukan kelembagaan pemerintah”, pungkas Cak Thoriq.

Sementara itu, masyarakat Lumajang menantikan perkembangan lebih lanjut dari kasus ini, yang kini menjadi isu sentral dalam Pilkada 2024. Kasus ini diprediksi akan mempengaruhi dinamika politik di Lumajang secara signifikan, terlebih dengan semakin dekatnya hari pencoblosan. Apakah kebenaran akan terungkap sebelum hari pemungutan suara? Masyarakat Lumajang dan publik secara luas tentu akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dengan seksama.(Jwo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close