Peristiwa

Pj Walikota Madiun Hadiri Munas Kontroversi

Teks foto : Suasana Munas Kontroversi.


MADIUN, DORRONLINENEWS.COM – Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto menghadiri undangan musyawarah nasional (Munas) I pencak silat dan tenaga dalam persaudaraan rasa tunggal. Meskipun Sedang Terjadi Gesekan Kedua Kubu Sesama Persaudaraan Rasa Tunggal Versi 1955 dengan Versi 1979 Namun Kegiatan yang diduga Pembohongan Publik Yang Dilakukan Oleh Kubu Merapi Ini ternyata Kegiatan tersebut tetap digelar di Gedung Diklat, Rabu (8/5).

Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Eddy mengatakan, kegiatan ini sebagai momentum untuk silaturahmi dan memperkuat seluruh perguruan pencak silat yang ada di Kota Madiun termasuk menyatukanya dua kubu yang saling claim keabsahan sejarahnya saat ini,
Seperti berita diluar Saat ini sedang bersiteru antara Dua Kubu ini.
“Ini sekaligus untuk mencetak lahirnya pendekar dan sekaligus memperkuat antar perguruan pencak silat di Kota Madiun termasuk menyatukanya dua kubu tersebut,” terangnya saat diwawancara.

Dirinya berharap, kedepan, pencak silat di Kota Madiun bisa lebih dikenal dan bisa melahirkan pendekar yang bisa membawa nama harum kota madiun khususnya.

“Kedepan juga mudah-mudahan bisa jadi pendekar ekonomi dan bisa ikut serta menjaga kondusifitas di kota madiun,” ungkapnya.

Perlu diketahui Persaudaraan Rasa Tunggal sendiri saat ini sedang bersiteru yang saling claim Versi Merapi 1955 Diduga Sudah Melakukan Pembohongan Publik Ke Seluruh Anggotanya Sendiri.
Pasca Meninggalnya Sang Guru Besar Yakni Rm Hari Soemardiyanto / Dikenal Dengan Nama Mas Gus ini Sudah Mulai Ada Perpecahan Di Internal Perguruan Tersebut.


Yang Sangat disayangkan upaya ingin menguasai Aset serta berusaha menghilangkan sejarah Yang Ada Justru dilakukan oleh pihak Keluarga Besar Mas Gus itu sendiri dibawah naungan komando Endang Sri Saptiorini dengan menggunakan Bahasa Amanah dari Almarhum Mas Gus Bahwa Kelak Persaudaraan Rasa Tunggal Diwariskan kepada Eka Wishnu Budi Jatmiko Yang Tak Lain adalah Anak Dari Endang Sri Saptiorini Sebagai Saudara Perempuan Tertua di Keluarga Mas Gus. Puncaknya Pada tg 7 April 2024 Kemarin Pihak Keluarga Yang DiKomando Endang Sri Saptiorini Melancarkan Aksinya Dengan Cara Mengumpulkan Semua Saudara termasuk Keponakan untuk menceritakan amanah tersebut kepada Eka. Meskipun Hanya Sebatas Wasiat Penunjukan EKA sebagai Penerus dari Mas Gus,Status Eka pun disanksikan Oleh Anggota Persatu Diseluruh Nusantara Sehingga Menyisihkan Sang Putra Mahkota Dari Rm.Soetadi Rakantha Guru Besar sekaligus Pendiri Persaudaraan Rasa Tunggal Periode Tahun 1979 – 1981 Yang Tercatat di Dinas P & K Kotamadya Madiun Pada Tahun 1979 yang bernama Febri.
Meski berstatus Putra Mahkota Upaya Penggagalan Kepada Kubu Febri ini Terus digencarkan Supaya Yang Menjadi ahli waris sekaligus penerus bukan dari keluarga Rm.Soetadi Rakantha.
Berkat Dorongan dan Dukungan Dari berbagai Cabang akhirnya keluarga Ahli Waris Rm.Soetadi Rakanta Mengumpulkan Bukti Bukti Dan silsilah yang sebenarnya.
Meski Dalam kesempatan tersebut Eka Whisnu Budi Jatmiko dikukuhkan sebagai guru besar sekaligus ketua umum menggantikan Rm.Hari Soemardiyanto / Mas Gus Tidak Membuat Mundur Kubu Ahli waris Rm.Soetadi Rakantha yang aslinya yaitu kubu Candi Sewu.
Dalam keteranganya para anggota pengurus dari candi sewu bertekad akan membawa masalah ini ke ranah hukum karena bukti bukti kebohongan publik dari Mas Gus Sekeluarga Sudah ada semuanya.
Terkait dengan Acara Munas yang digelar Pihak Merapi ini diduga salah satu kebohongan publik,dimana dalam undangan tersebut sudah direncanakan secara Sepihak oleh Endang Sekeluarga.
Munas yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi pun diciderai dengan pemaksaan kehendak Dari Kubu Merapi sendiri,diantaranya munculnya AD/ART dan Program kerja Jangka Pendek dan Panjang ternyata hasil Copy paste dari kubu Candi sewu,tidak itu saja peserta munas yang hadir pun merasa dibohongi karena acara tersebut bukan sebagai pemilihan ketua umum melainkan pengukuhan karena pada tanggal 7 april Eka Sudah ditunjuk oleh anggota keluarga bukan anggota organisasi untuk menjadi generasi penerus persaudaraan rasa tunggal versi merapi.
Dari berbagai sumber di lapangan beberapa anggota yang hadir juga merasa kecewa dan dirugikan,berbagai instruksi dan tanya jawab terkait hak dan kewajiban anggota tidak dihiraukan karena agenda tersebut memang sudah dirancang oleh keluarga merapi itu sendiri.
Dalam munas tersebut Pihak merapi juga menjadikan hak pembagian Loyalti yang bakal diberikan oleh pihak Merapi 50% untuk dewan guru, 25% untuk organisasi,dan 25% untuk cabang.
Beberapa anggota yang hadir pun Merasa tidak puas dengan apa yang disampaikan oleh pihak merapi,karena selama ini pihak Mas Gus sudah membohongi seluruh anggotanya sendiri,jangankan royalti ke cabang wong Sabuk Mori Pendekar,Ijasah, KTA Yang jelas jelas menjadi Hak anggota saja sampai detik ini masih bermasalah alias belum terselesaikan semuanya termasuk ijasah Warga Pendekar Cabang Samarinda yang dikoordinir Oleh Mas Amin saat itu uang ijasah dll sudah diterima mas gus tapi sampai detik ini tidak pernah direalisasikan oleh pihak merapi,bahkan saat ditanyakan oleh Mas Amin justru menjadi bomerang yang pada akhirnya dipecat dari kepengurusan tandasnya pada Media ini. (R_win)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close