Lokal Mendunia, Desa Wedani Jadi Jujugan Event Press Tour 2023 Kemenkeu
Teks foto : Wakil Bupati Aminatun Habibah,
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Desa Wedani tidak berhenti menjadi sorotan. Kali ini, Desa Devisa tersebut menjadi jujugan kegiatan Press Tour 2023 yang diinisiasi Direktorat Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Dirjen Bea dan Cukai RI berkolaborasi bersama Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Sekretariat Jenderal (Sekjend) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Rombongan Press Tour tersebut, dipimpin oleh Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Bea Cukai RI, Nirwala Dwi Ariyanto. Tampak juga Kepala Bea Cukai Kanwil Jatim I, Untung Basuki, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), Yulastiawarman dan Kepala Bea Cukai Gresik, Wahjudi Ardijanto.
Disambut Wakil Bupati Aminatun Habibah, rombongan beserta puluhan awak media cetak maupun elektronik nasional tampak antusias mengikuti jalannya acara. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh 16 atase KBRI yang mengikuti secara daring serta para pengrajin dan penenun kain di Desa Wedani.
Mengawali sambutannya, wabup mengungkapkan apresiasi atas ditetapkannya Desa Wedani menjadi salah satu Desa Devisa pada tahun 2021. Dikatakan bahwa menjadi Desa Devisa merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi Kabupaten Gresik.
“Dengan menjadi Desa Devisa, salah satu potensi unggulan dari Kabupaten Gresik yaitu Tenun Wedani makin berkembang dan memiliki akses untuk di ekspor dan mendatangkan devisa bagi Indonesia,” terang wabup, Rabu (13/09).
Wabup menerangkan, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dekranasda terus memberikan dukungan dalam pengembangan Tenun Wedani. Dukungan tersebut mulai dari pendampingan UMKM Desa Wedani, hingga promosi dalam berbagai event seperti Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Show.
“Tidak lupa, apresiasi juga kepada Kemenkeu, Kemenlu, Dirjen Bea Cukai, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Kantor P2BC Gresik yang mensupport, mendorong, dan mengakselerasi proses yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gresik,” ujar wabup.
Dengan majunya potensi yang berbasis community development seperti di Desa Wedani ini, wabup berharapkterjadi perbaikan kondisi sosial ekonomi dan budaya bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.
Sebagai informasi, Desa Wedani merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Mayoritas penduduknya (95%), merupakan pengrajin dan penenun kain tenun. Kemampuan bertenun tersebut didapatkan dari warisan secara turun menurun dan aktivitas tenun masih berlanjut hingga sekarang sehingga menjadikan desa wedani sebagai desa yang ikonik dengan tenun.
Hingga saat ini, tercatat 60 pengrajin dan 1500 tenaga kerja, kapasitas produksi setiap pengrajin mampu menghasilkan 200 lembar kain tenun. Dari kain tenun dibuat menjadi sarung tenun dan mulai berkembang varian produk berupa tas dan pakaian. Sejak ditetapkan menjadi Desa Devisa, Tenun Wedani menjadi primadona baik lokal, maupun internasional. (nnd/ono)