Dusun Mojogandik Pecinta Seni, Dengan Karnaval Di Torehkan Semua Dalam Bentuk Ornamen
Teks foto : suasana Karnaval Dusun Mojogandi, desa Wonorejo
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Kemerdekaan merupakan suatu eksistensi kamandirian, kemampuan dan kematangan menggunakan kebebasan itu sendiri. Bebas berimajinasi, berekspresi, berkreasi bahkan berinovasi dalam koridor produktif-konstruktif memajukan, memakmurkan Indonesia yang bermartabat dan beradab agar terus melaju untuk Indonesia maju.
Seperti halnya dusun Mojogandik juga turut semarakkan peringatan dan memeriahkan HUT Dirgahayu Republik Indonesia ke-78 melalui Karnaval Gebyar Kemerdekaan yang dimulai dusun Mojogandik RT/RW 002/002, hingga berkeliling kirap ke 3 dusun, yakni dusun Mojogandik, Gogor, dan Wonorejo selanjutnya melintas jalan raya Wonorejo menuju Finish di dusun Mojogandik. Minggu, (20/08/2023)
Kades Winorejo H. Roto memberangkatkan para peserta Karnaval dengan ditandai membawa bendera yang dikibarkan dengan ucapan Bismillahhirrohmanirohim.
Setelah memberangkatkan peserta karnaval Kades Roto mengatakan bahwa, “karnaval ini dalam rangka memperingati HUT RI ke-78 kami bersama sama warga dusun mojogandik melalui panitia Taki (48) menyelenggarakan Festival Karnaval Gebyar Kemerdekaan” tuurnya.
Lanjut H. Roto “Arti sebuah Kemerdekaan adalah ketika kita berbicara Kemerdekaan itu sudah melawati fase segala hal, akan tetapi fase segala hal tersebut bukan berarti bebas sebebasnya, ada Batas-batas Koridornya,” Tambahnya.
Sementara itu, Menurut salah satu warga Mojogandik Hari (35) saat ditemui awak media Dorronlinenews.com mengatakan bahwa, “Dari satu dusun ini dibagi menjadi 8 grub, masing masing grub bikin kreasi dengan berbagai macam inovasi yang beragam. Hal tersebut menggambarkan bahwa Negara Indonesia kita ini selain kekayaan alamnya Indonesia juga kaya akan segalanya meliputi seni, adat, budaya, ras, agama dll. Maka daripadanya, perbedaan itu indah namun intinya tetap 1 Bhineka Tunggal Ika, guyub rukun selawase,” celetuknya.
Adapun hiburan rakyat orkes dangdut melayu dari kota pudak Gresik, untuk menghibur dan menghilangkan penat para peserta yang lelah berkeliling.
Catatan bahwa ornamen yang ada adalah hasil karya warga sendiri dari tangan seniman dusun Mojogandik, desa Wonorejo, Balongpanggang, Gresik. (tyo)