Peristiwa

Dugaan Suap Lelang Jembatan Penyebab Mundurnya Wabup Blitar

Teks foto : Rahmat Santoso

BLITAR, DORRONLINENEWS.COM – Sosok Rahmat Santoso kerap mengundang perhatian dengan banyak kejutan. Terakhir, pengunduran dirinya sebagai Wabup Blitar diwarnai isu suap lelang jembatan senilai Rp 12,6 miliar.Isu itu tiba-tiba dilontarkan Rahmat Santoso menjelang penyerahan surat resmi pengunduran dirinya kepada DPRD Kabupaten Blitar.

Kepada beberapa awak media, Rahmat dengan lantang mengatakan bahwa dirinya akan mundur karena malu mendapat sempritan keras dari BNPB terkait realisasi dana hibah untuk pembangunan dua jembatan di Kecamatan Kademangan dan Udanawu, Kabupaten Blitar

“Kabupaten Blitar ini kan duitnya sedikit toh. Nggak mampu untuk bangun dua jembatan itu. Saya sudah melobi ke Jakarta sampai turun dana Rp 12,6 miliar. Tapi sampai saat ini belum terealisasi. Saya kan malu, sudah berusaha dapat dana tapi malah dengar proyek belum berhasil lelang karena ada yang minta suap Rp 300 juta,” kata Rahmat.

Informasi yang dihimpun dorronlinews, rincian proyek jembatan senilai Rp 12,6 miliar tersebut untuk pembangunan jembatan Dawuhan di Kecamatan Kademangan sekitar Rp 9 miliar. Sisanya untuk jembatan Tunjung di Kecamatan Udanawu Rp 3 miliar.Dana hibah dari BNPB tersebut langsung ditransfer ke rekening Pemkab Blitar. Kemudian lelang proyek dilaksanakan oleh Bagian Layanan Pengadaan (BPL) Sekda Pemkab Blitar.

Sayangnya, dorronlinews tidak berhasil mendapatkan klarifikasi isu tersebut, baik dari Sekda Pemkab Blitar maupun dari Kabag BLP Pemkab Blitar.Penelusuran dorronlinews di aplikasi e-lelang Pemkab Blitar juga tidak membuahkan hasil.

siPECEL atau Sistem Informasi Pencairan Elektronik Kabupaten Blitar menampilkan status pencairan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Blitar. Dari aplikasi ini, informasi publik terkait nama pekerjaan, CV, nomor kontrak, progres dan pencairan bisa diakses publik. Dari beberapa narasumber didapat informasi bahwa aplikasi ini sudah di nonaktifkan sejak awal tahun 2023 ini.

Namun yang mengejutkan, manuver Rahmat usai menyerahkan surat resmi mundurnya kepada DPRD Kabupaten Blitar muncul. Surat resmi pengunduran diri Rahmat Santoso telah diserahkan kepada Kabag Persidangan DPRD Kabupaten Blitar, Yonathan Nadeak.

Politikus PAN ini menampik alasannya mundur didorong isu suap lelang proyek jembatan tersebut. Dalam konferensi pers di sebuah rumah makan di Jalan Kalimantan, Kota Blitar, Rahmat dengan tegas mengatakan, mundurnya dia dari Wabup Blitar karena maju sebagai caleg DPR RI dari dapil IX Bojonegoro-Tuban.

“Bukan. Ojo dikait-kaitnolah. Saya maju di DPR RI dapil Bojonegoro-Tuban,” jawabnya di depan media.(win)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close