Peristiwa

Panen Bagus, Harga Semangka Inul Anjlok

Teks foto : Kepala desa Tenggor Kowiyanto saat panen semangka

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Petani semangka Desa Tenggor Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik cuma hanya bisa mengelus dada, serta hanya bisa diam dan tidak bisa berbuat banyak dengan harga semangka saat ini.

Hal ini dikarenakan harga semangka turun drastis hampir 30 persen jika dibandingkan pada panen sebelumnya.

Meskipun hasil panen semangka saat ini bisa dikatakan baik, namun justru harga semangka mengalami penurunan.

Jelang panen raya, harga jual buah yang sering dijadikan hidangan pencuci mulut (Semangka Kuning) ini turun drastis. Yang harga jual semangka jauh dibawah rata-rata. Kata Kepala Desa (Kades) Tenggor Kowianto, Rabu (26/7/2023) siang.

Menurut Kowianto, untuk panen tahun ini diakui memang hasil panen cukup bagus. Namun, justru untuk harga semangka inul turun drastis. Pada panen kali ini bisa dikatakan anjlok, biasanya untuk satu kilogramnya paling rendah harganya Rp. 4.000 tetapi pada kali ini menyentuh harga Rp2.500, Namun harga blewah masih stabil 4 ribu. ujar pria yang sekaligus petani semangka yang sudah belasan tahun menggeluti pertanian ini.

Anjloknya harga semangka Inul tersebut sejak panen raya seminggu lalu. Jelasnya.

Kowianto juga merasa kebingungan dengan anjloknya harga semangka saat ini. Namun dipastikan salah penyebab anjloknya harga buah semangka, disebabkan karena banyaknya semangka dan juga bersamaan dengan panen raya.

Padahal sebelumnya, Kowianto memprediksi harga semangka kuning bakal tinggi lantaran waktu panen bersamaan dengan cerahnya suasana yang terang benderang.

Walaupun harganya anjlok, Kowianto tetap bersyukur hasil panen yang didapatnya cukup untuk menutupi modal tanam awal.

“Walaupun harga di pengepul turun, tetapi daya beli di masyarakat cukup baik walaupun tidak seperti kondisi normal biasanya, sehingga untuk kerugian tidak begitu besar,” ujarnya.

Perlu di ketahui dalam satu hektar biasanya menghabis 20 – 25 pack bibit semangka. Yang menghasil satu hektar hasil panen sekitar 18 – 20 ton dengan harga 2,5 ribu perkilo omset 60 juta. Kalau harganya 4 ribu omset keuntungan 80-100 juta. Tambahnya.

Sementara itu saat membeli semangka Inul Camat Balongpanggang Amri menuturkan,” Panen semangka Inul ini panen ketiga, yang mana semangkanya sangat manis dan kwalitas semangkanya sangat bagus, tetapi tidak seperti musim panen sebelumnya, harga semangka di Wilayah Balongpanggang kini mengalami penurunan.

Apalagi jumlah petani semangka semakin banyak dan mereka panen bersamaan yang menjadi pemicu anjloknya harga semangka di pasaran.

Penurunan sendiri Amri menganggap tidak terlalu signifikan, karena masih sekitar 1.000 – 1.500 perkilonya. Namun Alhamdulillah petani masih bisa tersenyum.

Di segi pemasaran petani sendiri sudah mempunyai pemasaran yang tersebar di Jawa Timur seperti Jombang, Kediri, Mojokerto. hingga sampai Semarang dan juga sampai Jawa Barat.

Perlu di ketahui untuk wilayah Kecamatan Balongpanggang sendiri sebetulnya ada empat desa yang berpotensi dengan petani semangka, yaitu di Desa Tenggor, Dohoagung, Klotok dan Desa Pinggir. Tambahnya. (ono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close