Peristiwa

Perdalam Wawasan Melalui Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, Dalam Pembentukan Desa Tangguh Bencana

Teks foto :

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Guna memperdalam wawasan terkait pencegahan dan mitigasi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik melakukan pelatihan yang diisi langsung oleh dua ( 2 ) Pemateri dari Anggota DPRD Kab. Gresik Nur Hudi Didin Arianto dan Atek Riduwan selaku wakil ketua Komisi IV DPRD Kab. Gresik.

Mitigasi Pelatihan dan pembentukan yang diadakan pada hari Senin, (19/06/2023) bertempat di Balai Desa Karangankidul, Kecamatan Benjeng ini dihadiri Anggota DPRD Kab. Gresik Nasdem Nur Hudi Didin Arianto dan Atek Riduwan, Muklas bertindak sebagai moderator, dan di ikuti Kepala desa Sadi Purwanto, puluhan peserta dari Anggota BPBD, BPD, LKD, dan perangkat Desa setempat yang dibuka langsung oleh Ir. Rahmad Hariadi.

Acara tersebut, diawali oleh Ir. Rahmad Hariadi selaku pelaksana kegiatan, dalam membuka acara mitigasi bencana pembentukan desa tangguh bencana di Karangankidul menjelaskan pokok pokoknya yang meliputi empat ( 4 ) bencana.

Empat bencana tersebut meliputi Banjir, puting beliung, kekeringan dan Covid -19, dan bencana sosial yang marak terjadi tawuran antar geng, antar desa, antar perguruan dsb. Hal tersebut sudah di tetapkan pemerintah Kabupaten Gresik menjadi bagian dari bencana.

Semua hal hal yang meliputi bencana boleh menggunakan Dana Desa. “Oleh karena itu, BPBD menetapkan desa Karangankidul sebagai desa tangguh bencana, yang mungkin teknisnya Kepala Desa nantinya akan mengadakan Musyawarah Desa (Musdes),” jelas Ir. Rahmad Hariadi.

Setelah ditetapkan oleh BPBD bahwa Desa tangguh ini adalah bagian dari peta lokasi yang dibentuk oleh pemerintah sebagai desa tangguh bencana, sehingga nanti musdesnya dilakukan, dan perdesnya disiapkan. Maka nanti suatu ketika ada hal yang ditangani secara cepat penggunaan dana desa, maka sah hukumnya dan disesuaikan dielastikasi dengan yang namanya RPJMdes, karena dana desa itu tertulis tinggal direvisi ulang.

Dalam sambutannya Nur Hudi Didin Arianto memprioritaskan terkait kebersamaan dan kekompakan yang paling penting. Prinsipnya, menjaga kekompakan, kegotongroyongan, keikhlasan bersama. Kemudian menjelaskan secara detail terkait Tugas dan fungsi pokok dari DPRD. “Olehkarenanya, untuk Kepala Desa dalam hal ini harus bisa memanfaatkan Anggota DPRD sesuai dengan peran dan tugasnya masing masing,” katanya.

Selanjutnya perwakilan dari Anggota BPBD Kabupaten Gresik mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam upaya pencegahan dan mitigasi.

“Selain kapasitas skill dalam kebencanaan, tidak kalah penting juga kapasitas kesiapsiagaan relawan dalam penanggulangan bencana yang kita pupuk lagi dalam kegiatan pelatihan ini,” tegasnya.

Hal ini juga disampaikan terhadap seluruh undangan pihaknya berharap pelatihan yang dilakukan ini bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.

“Dengan adanya pelatihan ini kami berharap seluruh rekan-rekan yang menjadi peserta di dalam proses ini bisa mendapatkan suatu informasi dan pengetahuan tentang kebencanaan mulai pada saat pra bencana ataupun pada saat bencana serta pada saat rehabilitasi,” tuturnya.

“Diharapkan juga sesi ini dapat menampung aspirasi dan rencana tindak lanjut untuk menjadikan penanganan bencana di Kabupaten Gresik yang lebih baik,”pungkasnya.

Sementara itu, Atek Ridhuwan menerangkan dan mempertajam hal hal yang terkait kesehatan atau hal yang dirasa kurang optimal terkait kebutuhan desa, maka pihaknya membuka ruang tanya jawab dan berkomunikasi langsung dengan DPRD secara langsung. (tyo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close