Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Tulungagung Justru Bikin Gebrakan Luar Biasa
Teks foto : Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Tulungagung Suwono
TULUNGAGUNG DORRONLINENEWS.COM – Topang isu penahanan ijasah siswa yang belum bisa menyelesaikan tunggakan (tanggungan) terhadap sekolah. Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Tulungagung justru bikin gebrakan luar biasa.
Upaya jemput bola ini dikemas dalam Program bebas tunggakan (tanggungan) terhadap siswa. Hal tersebut, dilakukan bagi walimurid yang merasa masih mempunyai kewajiban dan belum bisa menyelesaikan tanggungan terhadap sekolah karena faktor ekonomi. Diharapkan agar walimurid segera datang kesekolah untuk membicarakan secara baik baik dan mengambil Ijasah putra putrinya.
Tidak itu saja, Suwono juga menjamin tidak ada penahanan ijasah seperti isu yang telah beredar diluaran.
Saat ditanya awak media Dorronlinenews.com Perihal apa saja yang seringkali one prestasi. Ia menjelaskan,” biasanya sumbangan kalender, sumbangan qurban dan sumbangan peningkatan mutu pendidikan, Mayoritas walimurid yang merasa belum menyelesaikan kewajiban tersebut justru menghilang dan tidak mau mengambil ijasah anaknya,” katanya.
Lanjut Suwono,” Padahal, semua itu bisa dibicarakan secara kekeluargaan kepada pihak sekolah,” tambahnya.
Selain itu, Suwono juga berpesan terhadap bapak ibu walimurid yang merasa belum mengambil ijasah putra putrinya silahkan datang kesekolah untuk langsung berkomunikasi dengan team yang ada disekolah biar tidak ada misscomunikasi” tegas Suwono didepan awak media Dorronlinenews.com.
Langkah Suwono ini dibenarkan oleh Hardiono selaku ketua komite sekolah di MTS Negeri 3 Tulungagung. Bahkan Hardiono juga memberikan apresiasi terhadap Suwono selaku kepala sekolah Madrasah yang mengutamakan pendekatan secara humanis dan Kekeluargaan.
“Memang benar mas, Apa yang dilakukan pak Suwono ini mengedepankan pendidikan, bahkan pak Suwono mengundang walimurid yang belum mengambil ijasah putra putrinya karena faktor diatas tersebut untuk tidak takut dan minder karena pihaknya akan membantu dengan lapang dada,” ucap Hardiono.
“Yang jelas, pihak sekolah tetap akan mengedepankan kepentingan bersama demi mencapai mufakat dan tidak ada yang dirugikan antara satu sama lainnya,” pungkasnya. (Erwin)