Peristiwa

Tanpa Bantuan BPBD Gresik, Korban Tenggelam Diketemukan Warga Ditelaga Sudah Meninggal

Teks foto : Mayat Ditemukan warga dusun Mojolebak

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Menurut pengakuan dari kades Mojogede Ngadiono saat di temui awak media Dorronlinenews.com mengatakan sangat kecewa terhadap anggota BPBD saat datang ke lokasi tidak membawa peralatan ataupun perahu karet dan anggota BPBD datang dengan mobil dinas dengan satu tim 5 personil.

Kedatangan BPBD ternyata hanya untuk berkoordinasi kepada Kepala Desa untuk bertanya kronologi dan lain lain. Berdalih SOP gak boleh di karenakan jam malam tidak ada penerangan.

Padahal, kepala desa dan warga sangatlah senang saat anggota BPDB (Tim SAR) datang, penuh harapan untuk segera mengevakuasi korban ‘AZ’ (13), tapi apa yang di dapat sangatlah mengecewakan Kepala Desa dan warga Mojolebak. “buat apa datang, kalau tidak ada action dan hanya berkoordinasi, kalau hanya analisa tanya kronologi dan lain lain lewat telpon aja juga bisa ngak usah datang sekalian,” celetuk kades Ngadiono dengan kesal.

Selanjutnya Kades Ngadiono sebagai pemangku desa berinisiatif untuk mengumumkan di masjid dengan specher agar warga yang punya mesin diesel (pompa air) agar di bawa ke lokasi telaga tersebut Guna mengurangi air yang ada di telaga.

Kepedulian warga dan antusias yang sangat luar biasa mulai dari anak muda sampai yang tua berbondong bondong untuk mengambil mesin diesel dan di pasang lalu di nyalakan mulai pukul 20.30 Wib sampai pukul 00.05 Wib air mulai berkurang selanjutnya ada salah satu warga mojolebak Supardi (55) masuk ke dalam telaga berusaha mencari korban dengan membawa sebatang bambu yang di tali dengan kawat untuk pengaitnya.

Selang beberapa menit pemuda Mojolebak Udin (21) juga nekat ikut action menjeburkan diri berusaha mencari hingga memutari waduk berkali – kali. Alhasil si pemuda Udin dengan kegigihan dan keberanian serta sosial yang tinggi iapun mendapatkan hasil dengan di temukannya Korban ‘AZ’ tepatnya pukul 00.36 Wib.

Setelah mayat di temukan dan di angkat keatas permukaan selanjutnya mayat di bawa ke rumah neneknya dusun Mojolebak.

Kusminem adalah nenek korban yang merawat dari kecil hingga ‘AZ’ berusia 13 tahun, menangis terseduh dan hampir tak dapat bicara hanya tangisan dan air mata hingga membasahi pipinya. Bagaimana tidak, cucu yang di sayang dan ia rawat dari kecil hingga usianya 13 tahun, namun cucunya meninggalkan neneknya lebih dulu.

Sesampainya mayat ‘AZ’ di rumah nenek Kusminem, Udin mengucapkan alhamdulillah korban sudah di temukan meski sudah meninggal namun jasadnya di temukan dengan kondisi utuh. Tak lupa Udin juga turut bela Sungkawa sedalam dalamnya, semoga amal perbuatannya semasa hidup korban di terima di pangkuannya serta yang di tinggalkan di beri ketabahan dan menerima, sudah menjadi garis semua ini atas izin dan kehendak Allah SWT.

Sementara Camat Balongpanggang M.Amri berpesan di karenakan saat ini berada di musim hujan untuk semua warga agar menjaga dan menghindari telaga. Karena kondisi kontur tanah yang mudah terpeleset.

Nantinya akan di sosialisasikan kepada desa desa lain himbauan dan larangan untuk jangan bermain di area telaga mengingat rata rata di wilayah Balongpanggang ini ada telaga ataupun bendungan.

Menurut Camat M.Amri terkait penanganan anggota BPBD yang tidak membawa peralatan, “Bukan kritisi, tapi memang dari SOP nya penangan dan standarisasi untuk penanganan bencana di perairan apalagi dengan memakai perahu terbuka yang tidak memungkinkan atau seftinya kapal itu sendiri dan pencahayaannya sudah kurang memungkinkan maka pencarian akan di lanjutkan keesokan harinya,” terangnya.

Secara kondisional warga sangat emosional dan kecewa. Di sisi lain camat M.Amri juga memahami, karena warga peduli terhadap masyarakat namun kita harus memahami dengan standarisasi dalam penyelamatan bencana yang seftinya kurang memungkinkan.(tyo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close