Peristiwa

Wakil Bupati Sekaligus Koordinator Bu Nyai Nusantara Kabupaten Gresik Aminatun Habibah Hadiri Pembukaan Silatnas Ke-3 Bu Nyai Nusantara.

Teks foto : Wakil Bupati Sekaligus Koordinator Bu Nyai Nusantara Kabupaten Gresik Aminatun Habibah bersama Bu Nyai nusantara

SEMARANG, DORRONLINENEWS – Bu Nyai sebagai Ibu santri di Pondok Pesantren (Ponpes) memilki peran yang sangat penting dalam pengasuhan Pondok Putri, terutama masalah yang dihadapi para santriwati dan kelompok rentan.

Berangkat dari kesadaran tersebut, para Bu Nyai dalam Silaturahmu Nasional (Silatnas) ke-3 Bu Nyai Nusantara akan membahas segala persoalan dalam pesantren terutama menyangkut kelompok rentan.

Mengangkat tema ‘Perempuan Pesantren Bergerak Dan Bersinergi Membangun Peradaban Dunia’, kegiatan ini berlangsung dari hari Senin hingga Selasa (7-8/11) di Hotel Patra Semarang.

Kabupaten Gresik dibawah nahkoda Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah sejatinya sudah menyadari peranan penting tersebut.

Hal ini dengan lugas dinyatakan saat Halal Bi Halal Bu Nyai Nusantara Regional Jawa Timur dan Soft Launching Program Pesantren Ramah Anak dan Santri, bulan Juni silam.

Selain itu, pada bulan September lalu, di hadapan para pengasuh Ponpes di Kabupaten Gresik untuk bersama-sama mewujudkan pesantren yang ramah anak.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habinah yang juga sebagai koordinator Bu Nyai Nusantara Kabupaten Gresik turut hadir dalam kegiatan ini. Bu Min menegaskan bahwa dirinya bersama Pemerintah Kabupaten Gresik, ingin agar santriwan dan santriwati selama menempuh pendidikannya di pesantren mendapatkan pola asuh yang baik dan optimal dari para pengasuhnya.

“Sebab para pengasuh tersebut merupakan pengganti orang tua, di sisi lain hendaknya dapat memberikan pengasuhan dan pemenuhan 4 hak dasar anak yang baik dan optimal serta dapat memberikan perlindungan kepada anak sehingga anak dapat hidup aman, tumbuh kembang anak nyaman dan tentram. Selain itu, pola asuh di pesantren juga harus di optimalkan agar santriwan santriwati tidak mengalami kekerasan dan diskriminasi,” ujar Bu Min kala itu.

Lebih dari 450 pengasuh pesantren putri atau disebut Bu Nyai Nusantara berkumpul di acara Silatnas ke-3 Bu Nyai Nusantara tahun 2022.

Tidak hanya berasal dari beberapa wilayah di Jawa, beberapa Bu Nyai bahkan datang dari pulau Sumatera. Mereka para Bu Nyai ini tergabung dalam naungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), yaitu lembaga NU yang mengurusi Asosisasi Pondok Pesantren.

Silatnas ke-3 yang dibuka hari ini, merupakan kelanjutan dari Silatnas Bu Nyai Nusantara Pertama (2019) di Surabaya yang dilaksanakan oleh RMI PWNU Jawa Timur. Kemudian dilanjutkan dengan Silatnas Bu Nyai Nusantara Kedua (2021) di Lampung.

Disamping Bu Min, tampak hadir pula Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa, serta Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close