Peristiwa

Peringatan Hari Guru Nasional di MI Tsamrotul Ulum Tajungwidoro Mengare Bungah: Dua Guru yang Telah Mengabdi Puluhan Tahun Teteskan Air Mata Saat Menerima Kalungan Bunga dan Kue Tart

Teks foto : Dua Guru yang Telah Mengabdi Puluhan Tahun Teteskan Air Mata Saat Menerima Kalungan Bunga dan Kue Tart

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Hari Guru Nasional jatuh pada tanggal 25 Nopember 2022 yang bertepatan hari Jumat. Momen penting itu tidak disia-siakan oleh Lembaga Pendidikan MI Tsamrotul Ulum Tajungwidoro Mengare Bungah. Meskipun Lembaga Pendidikan MI Tsamrotul liburnya hari Jumat, namun momen tersebut  tidak dilepaskan begitu saja.

Kegiatan peringatan hari Guru Nasional diadakan hari Kamis tanggal 24 Nopember dengan menggelar Upacara Bendera dan pengalungan bunga untuk guru yang sudah lama mengabdi serta potong kue.
Pada pelaksanaan Upacara peringatan hari Guru Nasional Kamis, 24 Nopember seluruh petugas dari guru dan yang bertindak sebagai Pembina Upacara Ibu Hj. Jamilah As’ad S.Pd.I  ( guru senior )

Ahmad Amali Kepala MI Tsamrotul Ulum mengatakan, tidak harus kepala madrasah yang menjadi pembina upacara. Di lembaga Tsamrotul Ulum, para gurunya diberdayakan dan setiap ada momen atau peringatan Hari Besar Islam dan Nasional selalu dibentuk kepanitiaan secara bergantian, sehingga semua guru harus terus belajar dan siap untuk tampil.

Hj. Jamilah As’ad, S.Pd.I selaku Pembina Upacara dalam Peringatan Hari Guru Nasional ke-77 dalam amanatnya menyampaikan rasa syukur dan bangga sebagai guru madrasah karena ada peringatan hari guru secara Nasional, berarti adanya pengakuan terhadap profesi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

“Jadi Guru harus ikhlas dalam mengajar, mendidik dan membina peserta didik demi masa depan tunas bangsa, pemimpin masa depan. Bila kita ihlas dalam menjalani profesi guru, Insya Allah keberkahan akan mengalir terhadap diri kita, termasuk pahala yang akan kita terima kelak,” terangnya.

Hj Jamilah juga mengajak pada bapak ibu guru untuk terus meningkatan kompetensi  dengan belajar, berinovasi, berkreasi menuju madrasah hebat, madrasah bermartabat. Apalagi kita akan di hadapan pada kurikulum merdeka yang tujuan akhinya tercipta profil pelajar Pancasila yang rahmatan lil alamin.

Rangkaian dalam upacara peringatkan Hari Guru Nasional tersebut juga dilakukan pengalungan bunga dan pemberian roti tar ulang tahun pada guru senior yang telah lama mengabdi di MI Tsamrotul Ulum sebagai bentuk ucapan terima kasih pada Guru.

Di Peringatan tahun 2022 ini, tiba giliran Bapak Miftakhun Nasyikh, S.Pd.I dan Ibu Siti Zaenab, S,Pd.I yang didaulat untuk menerima kalungan bunga dan roti tar. Saat menerima kalungan bunga, Ibu Siti Zaenab meneteskan air mata merasa  terharu karena tidak menyangka beliau mendapat penghormatan untuk mewakili guru senior.

Senada dengan Ibu Siti Zaenab, Bapak Miftakhun Nasyikh yang sudah mengabdikan diri di dunia pendidikan selama 34 tahun juga merasa haru dan senang karena baru tahun ini dirinya dapat kalungan bunga dan bingkisan serta penghargaan.

“Mudah-mudahan saya tetap bisa mengabdi dan berjuang di dunia Pendidikan ini,” ungkap Nasyikh dan saking senangnya Beliau sontak menggelar tasyakuran dengan memanggil tukang bakso mengajak seluruh guru makan bakso bareng-bareng.

Amali selaku kepala madrasah yang juga menjadi peserta upacara pada peringatan Hari Guru Nasional ke-77 tahun 2022 ini mengucapkan terima kasih pada bapak/ ibu guru yang telah melaksanakan tugas sebagai petugas upacara. Terlebih, pelaksanaan upacaranya sudah berjalan bagus, bapak/ ibu guru mau belajar untuk bis, sehinga tidak ada penolakan atau kata tidak bisa apabila kita mau belajar dan ingin maju.

“Madrasah ini milik kita bersama. Maju mundurnya MI Tsamrotul Ulum ini bergantung pada kita semua, bukan hanya pengurus atau Kepala Madrasah. Kita sudah menunjukan kebersamaan, kekompakan dan keinginan kita untuk menunjukkan cita-cita luhur pendiri madrasah untuk mencerdaskan putra putri mengare, khususnya Desa Tajungwidoro,” tandas Amali penuh semangat.

“Dan Alhandulilah, MI Tsamrotul Ulum terus mendapat kepercayaan di masyarakat, menjadi Lembaga yang terbanyak siswanya di wilayah Mengare komplek untuk tingkat MI/SD. Ini semua karena perjuangan dan kompetensi bapak/ ibu guru untuk memajukan madrasah yang mampu bersaing dalam prestasi akademik ataupun nokakademik,” imbuhnya. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close