Wisata

Cegah Resesi Pasca Pandemi, Desa Sekapuk Launching Wahana Baru Bianglala di Agro Kebun Pak Inggih Tepat di Hari Jadi Provinsi Jatim sebagai Kado dari Desa untuk Bangsa

Teks foto : arena yang akan dijadikan wahana Baru, Kades Sekapuk potong tumpeng berarti dimulainya pembangunan

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Alhamdulillah Desa Sekapuk Ujungpangkah Gresik dengan kesungguhan untuk mengubah dan meningkatkan PADes terus dilakukan, sehingga mulai bisa dilihat dan dirasakan secara seksama saat ini, terutama sektor UKM dan menuju zero pengangguran di desa. Dan selama UKM masih terus bergerak, Pemdes setempat yakin tidak ada resesiekonomi di tahun 2023 nanti.

Kades Sekapuk Abdul Halim menandaskan, Alhamdulillah, tepat di hari lahir Provinsi Jawa Timur, Desa Sekapuk meresmikan wahana di Agrowisata Kebun Pak Inggih (KPI) hari ini, Rabu Legi (12/10/2022). Satu lagi kado dari desa untuk bangsa berupa Bianglala atau Kincir Raksasa senilai 500 juta. Semoga bisa menambah daya tarik pengunjung untuk datang beredukasi diAgro KPI, wisata kedua setelah Setigi.

“12 Oktober ini bertepatan hari jadi Provinsi Jawa Timur, Pemdes Sekapuk dalam empat tahun telah berturut-turut meresmikan ikon di wisata, mulai 12 Oktober 2019 diresmikan Monumen Setigi, 2020 Patung Ki Begawan, 2021 Monumen Ratu Agro dan 2022 hari ini Kincir Raksasa (Bianglala) yang ada di Agrowisata Kebun Pak Inggih,” terangnya.

Bianglala ini, lanjut Kades Abdul Halim, terdiri dari 16 kabin, di mana tiap kabin bisa menampung 4 orang dewasa atau 5 hingga 6 anak-anak. Bahkan, agar lebih seru, satu kabin biasanya diisi oleh rombongan keluarga atau teman.

“Bianglala ini mampu menampung kurang lebih sebanyak 64 orang sekaligus dengan ketinggian 22 meter, cukup bayar Rp 5 ribu sudah bisa merasakan putaran bianglala di Agrowisata,” jelas Kades Abdul Halim yang juga bertepatan dengan hari lahirnya ke-41, 12 Oktober 2022.

Di samping sebagai wahana juga untuk mengedukasi pengunjung jika perjalanan hidup ini berputar kadang ada dibawah dan di atas, sekaligus untuk membantu pengunjung agar bisa menikmati pemandangan hijaunya area KPI secara utuh dengan luas 2,5 Hektar dari atas ketika mereka berada di wahana bianglala.

Dari rangkaian capaian semua ini membuktikan langkah tepat yang diambil oleh Pemdes Sekapuk dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan nyata bisa mencegah urbanisasi serta resesi pasca pandemi.

Krisis global akibat inflasi tinggi di AS, lemahnya pertumbuhan ekonomi di Eropa dan Perang Rusia Ukraina. Secara sederhana, di masa pandemi semua negara berlomba-lomba mencetak uang atau hutang untuk memberikan stimulus perekonomian dan menanggung beban kesehatan. Pasca pandemi terlalu banyak uang beredar, sehingga inflasi amat tinggi.

Ketika sektor riil tercekik maka pertumbuhan ekonomi terancam sangat melambat.
Lebih parah lagi, harga minyak naik dan beberapa komoditas kurang pasokan akibat jalur distribusi terganggu sebab perang Ukraina Rusia.

Sebagai solusi terbaik untuk antisipasi resesi dengan pola menjaga produksi pangan aman dan memastikan konsumsi di tingkat lokal tetap tinggi.

Wisata desa/domestik seperti Setigi dan Agro KPI yang harus bisa punya daya dobrak dan didukung oleh semua pihak agar bisa bantu pulihkan ekonomi pasca pandemi, dan UKM harus terus bergerak, kita layak untuk optimis sebab konsumsi domestik, dan kuatnya pangan di lokal desa. Selama kita masih berbelanja secara wajar maka resesi bisa dihindari.

“Terima kasih kami sampaikan pada semua pihak, baik BUMDes, KarTar, POKDARWIS, Gapoktan, dan BPD, RT-RW, serta segenap masyarakat yang selama ini sinergi dalam pembangunan yang berkelanjutan. Mari bersama kita ramaikan wisata desa dan gemar belanja produk UKM pangan maupun non pangan untuk kuatkan ekonomi pasca pandemi,” beber Kades AHA.

“Mari kunjungi dua wisata desa kami, baik wisata Setigi maupun Agrowisata Kebun Pak Inggih, jaraknya dekat harga merakyat dan manfaatnya kembali buat masyarakat. Resesi tidak terjadi jika kita sadari dan mau bangkit beredukasi kuatkan pangan lokal di negeri ini,” pungkas Kades AHA penuh optimis. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close