Peristiwa

Dandim 0817 Gresik Hadir Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Teks foto : Dandim 0817 Gresik Hadir Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM -Bertempat di Hotel Aston Kec. Kebomas Kab. Gresik, kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah diselenggarakan secara virtual oleh Jenderal Polisi (Purn) Muhamad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. (Menteri dalam Negeri), dengan tujuan untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi terjadi di Indonesia dan akan menjadi agenda prioritas.Selasa(30/8/2022).

Kegiatan dihadiri oleh, Bpk. H. Fandi Akhmad Yani, SE (Bupati Gresik), Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, S.Sos (Dandim 0817/Gresik), AKBP Muhammad Nur Aziz, SH, SIK, M.Si (Kapolres Gresik), Beserta seluruh Asisten Pemkab Gresik.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri dalam Negeri menyampaikan, yang intinya bahwa, Rakornas saat ini dikarenakan Menko Marves (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A sedang berada di Provinsi Bali sehingga acara rapat virtual Mendagri yang mengambil.
Mendagri, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa, “Krisis ekonomi di negara Srilangka harapkan tidak terjadi di negara Indonesia, maka untuk itu mari bersama-sama bangkit dari masa Pandemi Covid-19, yang membuat Indonesia saat ini mempunyai permasalahan ekonomi dari awal tahun 2019, Indonesia di anggap paling sukses menangani Pandemi dan setelah Pandemi saat ini ekonomi Indonesia bisa tumbuh mencapai 5 %.”tuturnya.

“Yang perlu diwaspadai adalah ketidak mampuan negara lain menangani Pandemi dan tidak bisa bangkit ekonominya ini bisa juga berdampak pada negara Indonesia, peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini juga berdampak pada negara Indonesia karena Rusia merupakan pengekspor minyak dan bahan pangan gandum, Anggaran subsidi dan kompensasi energi meningkat sangat tinggi akibat kenaikan harga energi dunia untuk itu harus waspadai agar inflansi tidak naik secara tinggi.”penyampaiannya.

Selanjutnya, Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Margo Yuwono menyampaikan yang intinya bahwa, Indonesia perlu menjaga inflansi karena apabila inflansi yang tinggi akan berpengaruh pada harga barang yang akan sangat tinggi sehingga bisa berdampak krisis ekonomi, saat ini inflansi bahan pangan dan energi inflansinya sudah sangat tinggi.

“Harga Komoditas punya andil yang sangat tinggi dalam kenaikan inflansi, diantaranya, cabe merah, bawang merah, rokok kretek, ikan tongkol, serta tarif angkutan udara, untuk itu diharapkan bersama-sama harus mencari solusi untuk meredam bahan yang bisa menyebabkan gejolak ekonomi. Daerah yang tingkat inflansinya cukup tinggi sudah ada 90 kota untuk itu para pemimpin daerah harus bisa mengatasi dengan cara mewaspadai dan menekan harga komoditas.”tuturnya.

“Selain itu. Perkembangan harga komoditas penyumbang utama inflansi yaitu harga rumah, harga beras, biaya tarif listrik, biaya ponsel, kenaikan harga yang tinggi pada komoditas dengan bobot besar bisa berpengaruh pada cepatnya terjadi krisis. Kenaikan harga BBM yang tinggi bisa menyebabkan tingginya angka kemiskinan untuk itu perlu mengendalikan setiap kenaikan harga di setiap daerah, kalau harga-harga di daerah sudah bagus maka tingkat nasional akan sangat bagus.

Dody Budi Wijaya selaku Gubernur Bank Indonesia dalam penyampaiannya mengatakan bahwa, “Inflansi IHK mencapai 4.94 % karena inflansi pangan 11,47 % sampai posisi bulan Juli pemerintah memberikan subsidi di bidang energi sehingga bisa menekan kenaikan inflansi di bidang domestik. Inflansi pangan harus segera diatasi secara serius karena devisit pangan potensi dari krisis ekonomi akan sangat cepat terjadi.”tuturnya.

“Gerakan nasional penanganan inflansi pangan dengan langka operasi pasar, perluasan KAD, optimalisasi fasilitasi distribusi pangan strategi, gerakan tanam cabai, pengembangan replikasi best practice klaste cabai, peningkatkan pemanfaatan alsintan dan sarana produksi, penguatan infrastruktur dan alatan teknologi, penguatan koordinasi dan komunikasi”tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Marves mengingatkan bahwa Covid-19 belum berakhir jadi tetap perlu waspadai, di Indonesia pertumbuhan ekonomi sudah tumbuh dengan baik sesuai data sudah tumbuh diatas 5 persen, kenaikan inflansi yang paling tinggi adalah disektor pangan. Tekanan inflansi mayoritas terjadi di sumatera dan kebanyakan di sektor pangan cabai merah, bawang merah kenaikan harga beberapa komoditas pangan perlu diantisipasi setiap daerah masih tingginya harga minyak mentah dunia mendorong inflansi. Dampak harga kenaikan BBM pemerintah telah menyiapkan bantuan diharapkan penanganan yang terintegrasi bisa menangani inflasi seperti saat menangani Pandemi Covid-19.”pesannya.

Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu turut menambahkan yang intinya bahwa, “Harga BBM dan elpigi 2 kg di subsidi oleh pemerintah ini tentunya beban yang sangat berat yang ditanggung pemerintah dengan mengunakan dana APBN, Konsumsi dan subsidi BBM lebih dinikmati rumah tangga mampu total alokasi kompensasi pertalit Rp 93,5 T yang dikeluarkan APBN, Anggaran ketahanan pangan yang melalui belanja pusat sebesar Rp 40,7 T kebijakan Dana Desa terkait ketahanan pangan sudah diatur dalam Instruksi Presiden.”tuturnya.

Mendagri menyampaikan beberapa langkah-langkah dalam penangananan inflansi diantaranya, Komunikasi public, Aktifkan team pengendali inflansi daerah (TPID), Aktifkan Satgas pangan, BBM subsidi tepat sasaran kemasyarakat tidak mampu, Laksanakan gerakan penghematan energy, Gerakan tanam pangan cepat panen, Laksanakan kerja sama antar daerah, Intensifkan jaring pengaman sosial, BPS dan BI Provinsi umumkan angka inflansi hingga Kab/Kota, Kunci utama adalah sinergi semua stakeholder yang ada.

Selepas mengikuti kegiatan, Dandim 0817/Gresik menyampaikan bahwa, “Kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah seperti hari ini sangat penting, dikarenakan kita semua sebagai warga Negara Indonesia harus ikut mendukung segala upaya pemerintah, agar tidak terjadi yang namanya krisis ekonomi, kita semua berharap agar seluruh sektor kehidupan dapat berjalan dengan baik dan pandemi bisa segera berakhir agar seluruh lapisan masyarakat bisa hidup lebih baik dan sejahtera.”tuturnya.(Pen0817).

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close