Peristiwa

Alumni Akabri Darat Pertama 70 Lakukan Serahkan Bansos Kepada Pengungsi Korban Erupsi Gunung Semeru

Teks foto: Rombongan alumni Akabri Darat Pertama 70 saat lakukan bansos di desa Penanggal

LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Membuktikan bentuk kepedulian pada masyarakat korban erupsi gunung Semeru di wilayah desa Penanggal, kecamatan Candipuro, kabupaten Lumajang, istri para alumni Akabri Darat Pertama 70 lakukan bansos kepada para pengungsi di desa Penanggal. Hal ini yang berada di Barak Pengungsian, tepatnya di lapangan desa Penanggal.

Dikatakan Yos Suharto selaku koordinator Alumni Akabri Darat Pertama 70 Jawa Timur kepada awak media, bahwa ini bantuan dari bapak dan ibu sudah yang ketiga kalinya, dari Alumni 70 dua kali langsung ke yang bersangkutan sesuai data yang dari Kemsos, yang pertama langsung dilanjutkan ke posko. “Yang dulu 200 paket, dan ini yang kita siapkan 100 paket”, kata Yos, Minggu (13/02/2022).

Sambil melakukan silaturahmi langsung kepada para korban erupsi, Yos memberikan support agar tetap tabah menghadapi cobaan dan tantangan hidup yang dialami para korban erupsi. “Kita berpesan kepada warga yang terdampak semoga tetap tabah dan bersabar, karena memang ini bencana bukan disengaja tetapi memang kehendak Tuhan. Sehingga kita perlu sabar, tawakal dan jangan lupa kita juga berdoa supaya musibah bencana ini cepat selesai”, tambahnya.

Dilain sisi, Ibu Suwaji Perawadhina mewakili ibu-ibu Adapradana dari pusat, Jakarta, Caprana 70, tidak kalahnya juga memberikan support, membangun karakter sabar kepada para korban semuanya. “Pesan kami untuk korban erupsi, bersabar, bersabar menerima keadaan ini, karena ini semua datang bukan dari kita tetapi dari Allah Ta’ala. Tetap bersabar, prihatin dan menjaga kondisi badan, tetap berdoa semoga bencana ini cepat berakhir, tetap semangat”, ungkap ibu Suwaji.

“Kita menanggapi keluhan di dapur umum pengungsi, untuk sementara adalah kekurangan stok minyak goreng yang dikeluhkan. InsyaAllah kita akan membawa keluhan ini ke pusat, menyampaikan keluhan yang dari dapur tadi siapa tahu nanti akan dipikirkan ibu yang ada di pusat supaya bisa mengedrop minyak goreng”, jelas ibu Suwaji.

Sementara, Siti Nurhalimah mewakili para terdampak erupsi gunung Semeru, saat dikonfirmasi awak media mengatakan sudah mulai merasakan kejenuhan di pengungsian, bahwa dirinya yang diharapkan adalah kebutuhan dimasa depan. “Soalnya kita butuhnya hanya untuk masa depan saja, kalau gini mungkin ya hanya sebentar gitu, tapi nanti untuk masa depannya kita butuh pekerjaan. Jadi keluar dari sini ada pekerjaan kan enak. Kalau masalah bantuan kita sangat terbantu sekali, tapi cuman kan relawan ndhak mungkin seterusnya bisa membantu gini, jadi kitanya kan juga harus mandiri. Saya sekeluarga disini, dan ada juga paman, dan ada juga yang meninggal. Rumah saya aslinya dusun Kajarkuning”, pungkas Nurhalimah. (Jiwo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close