Penebangan Puluhan Hektar Di Kawasan Hutan Mejadi Kekhawatiran Warga
Teks foto: Wilayah hutan jati di dusun Gempol yang sudah ditebang
LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Musim hujan, hujan yang sehari-hari, ancaman kekhawatiran bagi masyarakat yang notabene bermukim dibawah lereng-lereng bebukitan atau di wilayah yang rawan banjir. Hal ini diduga dengan habisnya penyangga air yang sudah semakin berkurang, atau keberadaan hutan yang alih fungsi.
Hal ini menjadikan momok warga sekitar wilayah dusun Gempol, desa Pandansari, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikhawatirkan warga dilakukannya penebangan total di hutan jati wilayah tersebut akan berdampak. Penebangan puluhan hektar hutan jati dilakukan Perhutani di wilayah tersebut menuai kekhawatiran warga sekitar, kekhawatiran bencana dampak dari penebangan dan terganggunya sumber mata air, menjadi perhatian warga.
Ditanggapi Lesmana selaku Asper perhutani wilayah Senduro saat dikonfirmasi awak media via telepon selulernya, melalui WhatsApp dirinya mengatakan bahwa sistem silvukltur di Perhutani adalah tebang habis permudaan buatan. Perhutani melakukan itu, karena apa yang dilakukan sudah mendapatkan persetujuan Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan). “Jadi, setelah ditebang langsung ditanami kembali (tebang tanam, red). Penebangan di Perhutani berlandaskan RPKH (Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan) yang disetujui oleh Kementerian LHK. Proses perencanaan juga dilakukan, 2 tahun sebelum tebangan disalah satu tempat”, ujar Lesmana, Jum’at (26/11/2021).
Dijelaskan Lesmana, bahwasebelum melaksanakan penebangan, pihaknya juga melaksanakan kegiatan pra tebangan dimasyarakat. Bersama tokoh-tokoh masyarakat, kepala desa dan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) setempat, Camat beserta Kapolsek. “Kami di BKPH menjalankan surat perintah tebang dari KPH (Kesatuan Pemangku Hutan) Probolinggo. Insyaallah, seperti halnya di kiri-kanan Jalan menuju Senduro di tahun 2009 – 2012, yang sudah ditebang, sekarang sudah menjadi rimbun kembali”, jelasnya.
Sebagian warga di sekitar wilayah hutan tersebut saat dikonfirmasi awak media mengakui, bahwa dengan adanya penebangan total yang dilakukan perhutani menjadikan mereka khawatir akan dampaknya. Mereka mengaku khawatir, karena hutan jati yang ditebang pihak perhutani pada tahun ini sangat luas. “Kita merasa khawatir disaat musim hujan seperti ini, apalagi sekarang ini, dimana-mana banyak berita terjadi bencana banjir, longsor akibat banyaknya hutan yang gundul”, ungkapnya.
Ribuan kubik kayu jati hasil dari penebangan langsung dibawa ke TPK desa Kemuning, kecamatan Senduro. Dikatakan petugas perhutani yang berada di TPK saat dikonfirmasi, bahwa ribuan kubik kayu jati tersebut hasil penebangan di wilayah perhutani dusun Gempol sejak bulan Januari kemarin. “Ada sekitar Lima ribuan kubik kayu jati hasil penebangan di wilayah Gempol, sebagian sudah dikirim ke pembeli, ada yang luar kota. Totalnya ada Tiga blok yang ditebang, yang Dua blok sudah selesai, tinggal Satu blok. Lambatnya itu kan masih membuat jembatan karena musim hujan, sementara ngangkutnya diimbal pakai Jeep”, pungkasnya. (Jiwo)