Sosialisasikan Pentingnya Adminduk, Dispendukcapil Gandeng TP PKK Hadirkan Cak dan Ning Minduk di Tengah Masyarakat
Teks foto : Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi
SURABAYA, DORRONLINENEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) menggelar program ‘Training on Trainer Cak dan Ning Minduk’ di Convention Hall, Siola Lantai 4, Senin (27/9/2021).
Acara itu dibuka langsung oleh Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.
Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, ‘Training on Trainer Cak dan Ning Minduk’ merupakan suatu program yang bertujuan melahirkan fasilitator di tengah masyarakat untuk memberikan edukasi terkait data adminitrasi kependudukan (adminduk).
“Fasilitator itu nantinya akan memberikan edukasi, pemahaman, dan informasi tentang data adminduk kepada masyarakat, supaya mereka paham pentingnya data adminduk,” kata Agus.
Melalui program tersebut, Agus menerangkan, Pemkot Surabaya berinisiatif untuk menjemput bola atau secara aktif turun ke masyarakat melalui fasilitator Cak dan Ning Minduk. Sebab, menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya data adminduk.
“Pemerintah jemput bola, tidak menunggu masyarakat yang bertanya terlebih dahulu, harus ada yang aktif untuk menginformasikan kepada mereka melalui para fasilitator itu tadi,” terangnya.
Agus menjelaskan, data adminduk sangatlah penting. Oleh sebab itu, melalui fasilitator tersebut, ia berharap masyarakat akan cepat memahami dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negera untuk melaporkan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan data adminduk.
“Misalnya, ada peristiwa penting seperti kelahiran, kematian, dan perceraian. Kemudian, ada juga peristiwa seperti pindah datang, pindah alamat, mengganti data penduduknya. Nah, itu bisa segera melaporkan ke Dispendukcapil melalui Kelurahan dan Kecamatan,” jelasnya.
Agus juga menerangkan, untuk saat ini pihaknya dibantu oleh fasilitaor dari kader-kader TP PKK Kota Surabaya. Ia menyebut, kader-kader TP PKK itu pastinya mempunyai dedikasi yang tinggi untuk melayani masyarakat. “Nanti kita akan ajak elemen-elemen lainnya untuk menjadi fasilitator. Sehingga, fasilitator itu nantinya akan berasal dari berbagai elemen.” sebutnya.
Sementara itu, Ketua
Sosialisasikan Pentingnya Adminduk, Dispendukcapil Gandeng TP PKK Hadirkan Cak dan Ning Minduk di Tengah Masyarakat
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) menggelar program ‘Training on Trainer Cak dan Ning Minduk’ di Convention Hall, Siola Lantai 4, Senin (27/9/2021).
Acara itu dibuka langsung oleh Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.
Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, ‘Training on Trainer Cak dan Ning Minduk’ merupakan suatu program yang bertujuan melahirkan fasilitator di tengah masyarakat untuk memberikan edukasi terkait data adminitrasi kependudukan (adminduk).
“Fasilitator itu nantinya akan memberikan edukasi, pemahaman, dan informasi tentang data adminduk kepada masyarakat, supaya mereka paham pentingnya data adminduk,” kata Agus.
Melalui program tersebut, Agus menerangkan, Pemkot Surabaya berinisiatif untuk menjemput bola atau secara aktif turun ke masyarakat melalui fasilitator Cak dan Ning Minduk. Sebab, menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya data adminduk.
“Pemerintah jemput bola, tidak menunggu masyarakat yang bertanya terlebih dahulu, harus ada yang aktif untuk menginformasikan kepada mereka melalui para fasilitator itu tadi,” terangnya.
Agus menjelaskan, data adminduk sangatlah penting. Oleh sebab itu, melalui fasilitator tersebut, ia berharap masyarakat akan cepat memahami dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negera untuk melaporkan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan data adminduk.
“Misalnya, ada peristiwa penting seperti kelahiran, kematian, dan perceraian. Kemudian, ada juga peristiwa seperti pindah datang, pindah alamat, mengganti data penduduknya. Nah, itu bisa segera melaporkan ke Dispendukcapil melalui Kelurahan dan Kecamatan,” jelasnya.
Agus juga menerangkan, untuk saat ini pihaknya dibantu oleh fasilitaor dari kader-kader TP PKK Kota Surabaya. Ia menyebut, kader-kader TP PKK itu pastinya mempunyai dedikasi yang tinggi untuk melayani masyarakat. “Nanti kita akan ajak elemen-elemen lainnya untuk menjadi fasilitator. Sehingga, fasilitator itu nantinya akan berasal dari berbagai elemen.” sebutnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi mengatakan, sinergi antara Dispendukcapil dan TP PKK itu bertujuan untuk melahirkan fasilitator yang akan memberikan informasi dan pemahaman terkait data adminduk kepada masyarakat hingga ke RT dan RW.
“Kami menyediakan kadernya, untuk pelatihan teknisnya oleh Dispendukcapil. Kami (TP PKK) memiliki kader-kader yang luar biasa. Namun, mereka itu belum dibekali dengan pengetahuan terkait layanan adminduk. Makanya, kita melakukan program pelatihan itu. Sehingga, nanti saat turun ke masyarakat mereka bisa melakukan pendekatan agar masyarakat mau dan menyadari pentingnya data adminduk,” kata Rini.
Rini menjelaskan, dengan segera mengurus data adminduk, nantinya masyarakat tidak akan mengalami kesulitan di waktu yang akan datang. Ia mencontohkan, untuk mendaftar sekolah, diperlukan akta kelahiran dari calon murid. Apabila tidak memiliki akta kelahiran maka anak tersebut tidak bisa bersekolah.
“Itu bukan sekedar data, tapi akan sangat penting untuk kedepannya. Seperti, untuk mendaftar sekolah, BPJS, dan masih banyak lagi. Ini sangat penting dan berguna bagi masyarakat,” jelasnya.
Rini menyebut, pihaknya akan mengerahkan sekitar 308 kader yang akan menjadi fasilitator Cak dan Ning Minduk. 308 fasilitator itu akan disebar ke 154 Kelurahan di Surabaya. Sehingga, nantinya setiap Kelurahan akan memiliki dua fasilitator.
“Harapan kami, nanti mereka bisa bekerja dengan hati, bisa bertanggung jawab dengan amanah yang diberikan, agar nanti masyarakat bisa merasakan hasilnya dan tidak ada lagi warga Surabaya yang tidak mempunyai data kependudukan,” pungkasnya. (Yous)