Ekonomi dan Bisnis

Gus Fik : Solusi Inkam Ekonomi Di Masa PPKM dan Pandemi

Teks foto: Rachmad Rofik (Gus Fik), seorang trader senior asal Kabupaten Gresik,

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Rachmad Rofik (Gus Fik), seorang trader senior asal Kabupaten Gresik, mengatakan, untuk menjadi seorang pedagang / trader di valuta asing, tidak memerlukan ijazah. Cukup memiliki modal minimal dan gadget yang terpasang aplikasi Meta Trader dan siap melakukan transaksi.

Masalahnya, mudahnya bertransaksi di dunia valuta asing, jika tidak diiringi dengan kemampuan dan keterampilan psikologi mumpuni, membuat trader pemula terdepak keluar dari arena dan modal hilang seketika.

Margin call (MC), merupakan sebuah kondisi populer kekalahan para trader pemula. Sudah tidak terhitung jutaan trader merana karena modalnya hilang seketika, karena salah dan kurangnya dalam memahami dan mengantisipasi pergerakan pasar valuta asing yang tidak terduga.

“Besarnya volume likuiditas di pasar valas, ibarat samudra keuangan yang jika terjun ke dalamnya, tanpa memiliki pengalaman, sama ibaratnya ingin menjaring paus dengan kail apa adanya. Mustahil berhasil, malah terjungkal tenggelam. Sama dengan menyelam ke dasar samudra ingin mencari mutiara, namun oksigen yang dibawanya tidak mencukupi untuk sampai ke dasar samudra,” penjelasan singkat Gus Fik kepada awak media.

Gus Fik, yang juga founder komunitas Gresikbaik, menambahkan, dalam mengarungi bisnis valas menerapkan sebuah teknologi dan algoritma ilmiah berdasarkan ilham dari ayat-ayat Al Quran yang jarang diketahui banyak orang.

“Ilmu dan skill ini adalah ilham hasil riset ratusan ribu jam. Yang ternyata hasilnya memang tidak bertentangan dengan hukum alam, bahwa kesabaran adalah kunci dari kejeniusan dalam berdagang,” tutur Gus Fik yang mempunyai Wisefx Trading System sekaligus ketua Yayasan Syekh Kujo.

Wisefx Trading System, besutan Gus Fik, warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah ini sudah mengantongi hak paten merek dan hak cipta selama 25 tahun. Riset dalam kurun waktu ratusan hari ini membuahkan solusi nyata di masa pandemi.

Rumus dan formula trading anti margin call (anti ludes) karya Gus Fik susah di copy paste, karena ada satu elemen dan unsur krusial yang tidak semua trader bisa mengaplikasikannya, kecuali mereka yang sudah berada dalam sistem Wisefx yang tahu dengan mata kepala mereka sendiri ketangguhan sistem ini.

Dengan inkam pribadi rata-rata diatas puluhan juta sebulan, Gus Fik yakin jika sistem ini bisa menjadi solusi nyata di tengah pandemi covid-19, asalkan kriteria dan syaratnya terpenuhi.

“Alhamdulillah kita tetap merasakan profit istiqamah di tengah pandemi korona, Wisefx memang mantap jiwa,” demikian Muhammad Rosyid warga Desa Kebon Agung yang sudah merasakan manfaat Wisefx Trading System.

“Profit istiqamah tetap kami rasakan walaupun, semua usaha bisnis diluar tutup karena PPKM, Wisefx karena berjalan 24 jam secara digital, tetap konsisten memberikan imbal hasil memuaskan,” ungkap Ridwan dari Tuban.

“Kondisi pasar valas fluktuatif tidak menghalangi konsistensi Wisefx membukukan profit di tengah pandemi, Alhamdulillah,” ungkap Miftahul Hadi warga Desa Dadapan.

“Solusi inkam pandemi salah satunya dengan Wisefx trading system,” demikian pungkas Agus Faruq Muhammad, warga Desa Drajat.

“Saya bersyukur perlahan pasif inkam terbentuk mengalir terus tanpa henti sebagai solusi inkam di tengah pandemi,” Imam Bahruddin, warga Bojonegoro menambahkan.

Bahkan harapan besar Gus Fik, jika diundang untuk mempresentasikan sistem ini dihadapan pihak terkait dan Presiden RI Joko Widodo sekalipun, Gus Fik siap melakukannya. “Demi nusa dan bangsa agar segera bisa mentas dari krisis ekonomi di saat korona,” pungkas Gus Fik kepada awak media. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close