Wakil Bupati Gresik Berencana Dirikan Sekolah Inklusi di setiap Kecamatan
Teks foto : Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Kabupaten Gresik bersiap mendirikan sekolah inklusi di setiap kecamatan. Hal ini untuk memberikan keahlian dan keterampilan secara maksimal.
Sebab, sekolah anak berkebutuhan khusus (ABK) masih terpusat di wilayah kota. Walaupun Gresik menjadi ‘pilot project’ (percontohan) hak-hak pendidikan penyandang disabilitas di Jawa Timur.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengaku akan membuat semacam resource center anak inklusi di setiap kecamatan. Harapannya, dengan dibangun sekolah ABK itu. Guru pendamping atau orang tua tidak perlu ke kota hanya untuk menimba ilmu.
“Sekolah inklusi akan kita buat di setiap kecamatan. Mereka nanti cukup datang ke kecamatan saja tidak perlu jauh-jauh,” ucapnya.
Resource center di tiap kecamatan itu, nantinya akan diberikan pendampingan keterampilan. Jadi tidak hanya belajar saja, mereka juga diberi keterampilan sesuai kemampuan masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, Mahin menambahkan, sebetulnya mulai 2019 pendidikan anak inklusi sudah dilakukan indoor maupun outdoor. Namun, karena ada pandemi Covid-19. Maka pendidikan tersebut sementara ditiadakan.
“Pendidikan inklusi di Gresik sudah jauh lebih bagus dibanding daerah lain,” tambahnya.
Data UPT Resource Center Dispendik Gresik, penyandang tuna rungu di Kota Santri berjumlah 140-an. Saat ini, baru 21 anak yang bisa mengaji metode Amakasa ini. (Lono)