Ekonomi dan Bisnis

Masyarakat Diajak Kembangkan Potensi KEE Mangrove Ujungpangkah Gresik

teks foto : Krisna Yulianta mengajak masyarakat untuk mengembangkan Mangrove

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Masyarakat diminta ikut mengelola dan pengembangan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Salah satu postensi di wilayah itu adalah keberadaaan burung laut.

Sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/309/KPTS/013/2020 dengan ditandatangani Gubernur Khofifah Indar Parawansa, KEE Mangrove Ujungpangkah seluas 1.500 Hektare terdiri dari Desa Pangkahwetan, Pangkahkulon, Banyuurip.

Aktivitas pengembangan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai macam bentuk dengan cara mengiptimalkan sumberdaya alam yang ada dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar KEE.

“Sektor industri pariwisata teah menjadi salah satu tonggak perekonomian di indonesia dimana sektor pariwisata ini memiliki banyak potensi yang belum terekplorasi seluruhnya,” kata Krisna Yulianta, pendampingi KEE Mangrove dari LSM Arupa atau Aliansi Relawan Penyelamatan Alam.

Karena itu, diucapkan Krisna pemerintah kini sedang gencar-gencarnya meningkatkan kualitas industri pariwisata di Indonesia, salah satunya yang berbasis wisata alam (ekowisata). Sebuah aktivitas wisata yang memanfaatkan potensi alam yang menjadi daya tarik utama aktivitas pariwisata itu.

“Potensi sumber daya alam di area KEE Mangrove Ujungpangkah dapat menjadi daya tarik bagi aktivitas pariwisata alam. Keanekaragaman jenis mangrove yang saat ini banyak dikembangkan sebagai daya tarik wisata alam,” ujarnya

KEE Mangrove Ujungpangkah menjadi kawasan penting bagi keberadaan burung air bermigrasi di jalur terbang Asia Timur Australia (East Asian Australasian Flyway) yang mana potensi tersebut dapat dkembangkan menjadi salah satu produk ekowisata minat khusus yang berkelanjutan.

“Selain itu, juga telah dikembangkan beberapa destinasi wisata susur mangrove yang dikelola oleh masyarakat. Kami hari ini melakukan FGD dan sosialisasi,” tambahnya.

Dalam rangka peningkatan efektivitas dalam melakukan pengembangan ekowisata di masing-masing KEE maka perlu dilakukan perencanaan bersama para pihak dan dituangkan dalam sebuah Dokumen Perencanaan Bisnis Pengembangan Ekowisata di KEE Mangrove Ujungpangkah.

Maka dari itu Aruoa bekerjasaama dengan Ejef (East Java Ecotourism Forum) dan dengan dukungan USAID – BIJAK melakukan Loka Karya penulisan dan pendampingan untuk penyusunan rencana bisnis ekowisata di KEE Mangrove.

“Harapannya, kedepan dokumen tersebut dapat menjadi acuan dan strategi rencana pengembangan ekowisata yang disepakati bersama oleh pengelola KEE Mangrove Ujungpangkah,” terangnya.

Sementara, Kades Pangkahwetan Syaifullah Mahdi menuturkan sebenarnya sudah sejak lama desanya mengembangkan ekowisata dengan model susur sungai mangrove.

Pria yang akrab disapa Sandi ini berharap agar keberadaan kawasan ekosistem esensial di wilayahnya bisa berdampak bagus bagi lingkungan, keanekaragaman hayati serta ekonomi masyarakat.

“Tentu kami sangat mendukung program ini, apalagi kita punya ekowisata yang nantinya bisa berpotensi sebagai wisata minat khusus serta susur sungai bahkan aneka kuliner di tepi Bengawan Solo,” terangnya. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close