KADIN Bersama HKTI Dukung Pertanian Padi Organik Program Pemerintah
Teks foto : Wakil ketua Kadin dan ketua HKTI kabupaten Lumajang jelang Panen Raya
LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Harapan kepala desa Dorogowok, dengan adanya program padi organik para petani di desanya bertani murah, mudah dan hasilnya maksimal. Melalui produk pertanian sehat, produk pertanian itu mereduksi pemakaian pupuk kimia dan pestisida kimia. Kadin (Kamar Dagang Dan Industri) adalah mitra yang mendukung pengembangan pupuk organik sebagai salah satu terobosan untuk mengurangi ketergantungan kepada pupuk kimia.
Dalam hal ini kepala desa Dorogowok, kecamatan Kunir, kabupaten Lumajang, Sura’i kepada awak media saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa dengan menggunakan pupuk organik bisa menekan pembiayaan yang biasanya pakai pupuk kimia. “Alhamdulillah, bisa menekan pembiayaan 50% dari pembiayaan pupuk kimia ke pupuk organik bisa menekan sebanyak itu dan hasilnya bagus. Sementara ini masih tahap uji coba sekitar Satu hektar untuk padi organik, hari ini acaranya persiapan menjelang panen”, ujar Sura’i.
“Desa Dorogowok nantinya akan menjadi kawasan sentra pertanian organik, disamping padi para petani juga menanam Jahe merah, Kunir, Pala, Lada termasuk juga Cabe. Semua itu sudah menggunakan pupuk organik, sesuai dengan cita-cita kami bahwa desa Dorogowok akan menjadi desa percontohan petani organik. Untuk jenis padi yang dipakai adalah Setanur dan Situbagendit”, tambah Sura’i, Rabu (24/03/2021) sekira pukul 09.30, di dusun Wringinsari, desa Dorogowok.
Ketua HKTI kabupaten Lumajang Iskhak Subagio juga hadir dalam kegiatan tersebut, dalam hal ini dirinya selaku ketua HKTI berusaha untuk memberikan edukasi kepada petani bagaimana bertani secara murah, mudah dan hasilnya juga maksimal. “Kami mengusung pupuk organik Sariluhur ini yang menurut kami sudah teruji di 18 kecamatan, akan kami suport teknologinya kita bagikan kepada petani. Petani itu nanti kita edukasi, dan kami juga akan menyediakan pengusahanya untuk membeli produk tersebut”, ujar Iskhak.
Pupuk organik ini adalah salah satu pupuk organik yang bisa menggeser pupuk kimia. Hasilnya minimal sama dengan menggunakan pupuk kimia, jadi tanaman apapun yang ditanam hasilnya tidak akan lebih rendah dari pupuk kimia minimal sama. Ini yang menjadi kenapa pupuk organik itu tidak diminati oleh petani, karena selama ini yang mereka kenal adalah pupuk organik yang konvensional yang menggunakan kotoran hewan dan lain sebagainya. Dimana hasil produksinya hanya 50%, ini terjadi dibeberapa kelompok tani yang ada di kecamatan Candipuro, Jatiroto dan Randuagung selaku kawasan yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Lumajang sebagai kawasan organik. Maka disini kita mengajarkan kepada petani produk pertanian sehat, disisi lain kita juga bermitra dengan Kadin, karena nanti untuk menjamin hasil produksi ini diterima dan dibeli secara layak sesuai dengan apa yang diinginkan petani”, jelas Iskhak.
Hisbullah Huda, wakil ketua Kadin (Kamar Dagang Dan Industri) kabupaten Lumajang mewakili ketua Kadin, Agus Setiawan (Samco) saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa Kadin itu mendukung pengembangan pupuk organik sebagai salah satu terobosan untuk mengurangi ketergantungan kepada pupuk kimia. Selain itu, hasil-hasil produk atau outputnya dari hasil pertanian, kalau menggunakan pupuk organik itu lebih sehat. “Dari biaya produksinya itu lebih ringan daripada menggunakan pupuk kimia, selain itu, saat ini ketersediaan pupuk kimia itu mengalami kelangkaaan, sementara pupuk yang non subsidi yang kimia harganya luar biasa mahalnya”, ungkap Hisbullah.
“Jadi perlu disosialisasikan kepada banyak pihak atau petani, bahwa penggunaan pupuk organik itu lebih bagus dan lebih ramah lingkungan. Itu HKTI yang bisa menjelaskan, Kadin hanya bisa mendukung program ini. Kadin adalah lembaga wadah kumpulnya para pengusaha, yang tentunya disitu kita juga berkepentingan untuk mengakselarasikan program-program pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan kegiatan pengembangan ekonominya, kebetulan kita pada hari ini dengan para petani di sektor pangan ya maka di Kadin mendukung program itu. Di Kadin sendiri banyak bidang yang ditangani, hampir semua bidang yang ada, baik pertanian, perdagangan, industri, UMKM dan banyak hal yang ditangani Kadin”, jelas Hisbullah.
Dikatakan kapolsek Kunir yang baru Iptu Sugeng, dengan adanya petani yang mau panen raya dengan menggunakan pupuk organik, dalam hal ini kelompok petani Sung Tulodo harapannya bisa dikembangkan karena sudah cukup terbukti. “Jadi kalau ini berhasil, yah kita kembangkan ke desa yang lain. Terkait untuk keamanan selaku kapolsek Kunir, saya harapkan tetap terjalin, komunikasi antara petugas dengan masyarakat, dengan SKAD, sehingga nanti wilayah Kunir dan sekitarnya kondusif. (Jiwo)