Camat Benjeng Wadul Kepada Ketua DPRD Tentang Kondisi Banjir, Dalam Musrenbangcam 2021
Teks Foto : Suasana Musrenbangcam Benjeng Yang dihadiri Ketua DPRD Gresik
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Bertempat di pendopo kecamatan Benjeng dilaksanakan Musrebang kecamatan, yang dihadiri oleh BPD dan Kades sekecamatan serta ketua DPRD Abdul Qodir dan Fraksi Gerindra Abdullah Munir dan fraksi Nasdem Nurhudi Didin Arianto dan Kapolsek dan Danramil untuk membahas program pembangunan tahun 2022, yang akan memprioritaskan pada banjir tahunan semakin tahun semakin parah. Kamis, (11/02/2021)
Camat Benjeng Suryo Wibowo dalam prolognya bahwa banjir semakin tahun, semakin bertambah. Hal ini dikarenakan tidak berfungsinya anak Sungai Kali Lamong yang semakin dangkal, bahkan ada yang tidak berfungsi seperti layaknya anak sungai.
Ada beberapa diantaranya desa Sedapur Klagen ke desa Delik Sumber, Delik sumber ke Kedungrukem, desa Munggugianti ke Balongwangon, desa Bulangkulon, Lundo dan Balongmojo, desa Bulang kulon – Bengkelohlor, Gluran ploso dan saluran TPT desa munggugianti, dan Bulurejo.
Menurutnya anak sungai Kali Lamong ini rata rata sudah hampir menyerupai sawah namun yang terpenting adalah perlu adanya nirmalisasi, sehingga air tidak masuk ke perkampungan.
“Karena dengan air masuk keperkampungan maka kerugian material semakin besar”. Katanya.
Yang lebih parah pembangunan drainase mestinya harus tuntas sampai air bisa mengalir los, tidak membangun setengah-setengah.
Misalnya pembangunan saluran air yang depan pasar satu tahun lalu, belum tuntas sampai ke sungai jadi airnya yah berhenti sampai di pasar Bulurejo.
“Akibatnya bila banjir pedagang Pasar harus libur sampai 3 hari, belum lagi barang-barang yang terendam karena sewaktu air datang belum bisa menaikkan”. Tutur camat dengan santainya.
Masih kata Camat saya berharap kepada ketua DPRD Gresik, kalau membangun jangan setengah-setengah harus tuntas, sehingga tidak lupa.
Ketua DPRD Abdul Qodir dalam Musrenbangcam kali ini sesuai dengan Jargon Bupati dan Wakil Bupati Gresik terpilih, menuntaskan masalah sungai Kalilamong, yang menyengsarahkan warga Benjeng.
Untuk itu kepada kepala desa, Ketua BPD saya berharap dukungannya dan mensosialisasikan kepada warga di desanya. Karena BBWS sudah menyiapkan anggaran Rp. 170 M serta pemkab Gresik mengalokaskan dana Rp. 50 M untuk pembebasan lahan.
Saat ini sudah saatnya ada keterbukaan, tidak harus ada yang ditutupi, untuk pelaksanaan proyek nanti mari kita awasi bersama-sama, selain mengawasi kita harus mendukung perjalanan proyek ini.
“Karena untuk kepentingan bersama agar masyarakat Benjeng bebas banjir”. Katanya.
Masih Kata Abdul Qodir bahwa pembangunan saat ini harus berkelanjutan, artinya pembangunan saat ini untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
“Jadi pembangunan harus yang berkualitas”, katanya.
Abdul Qodir berharap dengan Musrenbangdes, musrenbangcam, dan Musrebangkab agar tidak ada ketimpangan sehingga perlu adanya skala prioritas. Apalagi Bupati terpilih mempunyai jargon, membangun desa menata kota.
“Jadi fokus kita dalam pembangunan untuk tahun depan mengutamakan bagaimana Benjeng tidak Banjir”. Pintanya. (lono)