BPBD Terus Melakukan Pencarian Bocah Terseret Arus di Dusun Ngablak, Desa Kedungrukem

^{Teks foto : Nafisa, (13), Minggu (13/12). Gadis asal Desa Bulurejo}

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Seorang Bocah perempuan diduga hanyut di air yang mengalir di dusun Ngablak, desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng. Sampai pagi ini belum juga ditemukan. Senin (14/12/2020)

Korban seorang siswi SMPN 14 Gresik, Nafisa, (13), Minggu (13/12). Gadis asal Desa Bulurejo hanyut akibat arus deras di jalan raya Kedung Rukem, Benjeng. 

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, saat kejadian korban bersama korban bersama Aliyah Z Monica, 13, asal Dusun Ploso RT 11 RW 5 Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng sedang berjalan kaki di jalan raya yang tergenang banjir. Korban berjalan dari arah timur menuju barat. 

Saat dini masuk ke gang kampung di Desa Ngablak, korban bersama terseret. “Korban masih hilang, berhasil diselamatkan,” ujar warga sekitar, Tatik. 

Korban hanyut ke arah utara. Arus banjir yang deras dan tinggi membuat korban cepat tidak terlihat dan hilang. Keluarga korban pun masih menunggu kepastian anaknya dalam kondisi selamat atau seperti apa.

Kepala BPBD Gresik Tarso Sugito mengungkapkan, korban hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Pihaknya sudah mengerahkan tim beserta peralatan guna mencari tahu keberadaan korban. “Desa Ngablak tersebut adalah wilayah terparah yang terlanda banjir. Tingginya mencapai tinggi orang dewasa, sekitar 150 sentimeter, ”ujar Tarso. Pihaknya sudah mengerahkan kekuatan penuh untuk penanggulangan banjir ini sekaligus mencari korban. 

Menurutnya, korban bersama ingin melihat kondisi banjir karena banyak warga yang melihat. “Nahas, korban dan korban terbawa arus deras banjir. Temannya berhasil diselamatkan, korban hingga saat ini masih dalam pencarian, ”pungkasnya.

Menurut Kades Bulurejo Iwan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Nafisah sampai pagi hari ini belum ditemukan. Keluarga berusaha mencari namun tak juga ditemukan.

“Saya berharap kepada masyarakat yang menemukannya saya berharap menghubungi keluarganya”.Harapya. (lono)