Peristiwa

Anak Kuli Bangunan di Gresik Raih Juara Tahfidz Al-Qur’an

Teks foto ; Wanda Nur Fadilah, pelajar kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik mendapat tropy Lomba Tahfidz ME Awards 2020

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Pelajar khusus di Gresik meraih juara dalam lomba tahfidz qur’an Muhammadiyah Education (ME) Awards 2020. Dia adalah Wanda Nur Fadilah, pelajar kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik, hebatnya lagi, Wanda adalah satu-satunya peserta yang memiliki keterbatasan dalam melihat.

Warga asal Dusun Lempung, Desa Turirejo, Kecamatan Kedamean ini berhasil masuk 10 Besar dan menjadi Juara dalam Lomba Tahfidz ME Awards 2020 di Ajang tahunan untuk sekolah Muhammadiyah ini. Prestasi yang diraih Wanda ini luar biasa. Meski memiliki keterbatasan tidak menyurutkannya untuk menjadi penghafal Al-Quran.

Wanda memiliki saudara kembar bernama Windi Nur Fadilah, sama-sama memiliki keterbatasan dalam pengelihatan. Namun, mereka bersemangat, setiap hari menghafal al-Qu’ran didampingi ibunya bernama Nur Sianah (37) yang hanya lulusan SMP.

“Alhamdulilah lomba berbasis daring ini anak-anak bisa lolos Muhammadiyah Education Awards Special Edition 2020 pada bidang tahfidz. Anak-anak kami memiliki kebutuhan keterbatasan tunanetra mengalahkan teman-teman yang pada umumnya. Anaknya masih kelas X belum pernah masuk sekolah tapi mereka berhasil mengalahkan anak-anak kelas X, XI di sekolah,” ujar Ainul Muttaqin selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Selasa (29/12/2020).

Ainul mengatakan, jika muridnya itu harus menghafal satu lembar Al-quran terlebih dahulu dalam kurun waktu lima menit pada awal lomba yang digelar bulan Desember 2020. Setelah berhasil, barulah, Wanda di tes untuk menghafal 3 juz al-quran terlebih dahulu. Anak dari pasangan Sajib Iswandi dan Nur Sianah ini berhasil menyisihkan ratusan peserta lainnya dan keluar sebagai juara lomba Tahfidz ME Awards 2020.

Wanda yang berasal dari keluarga pra sejahtera ini mondok di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi. Ayahnya yang hanya seorang kuli bangunan dan ibunya seorang ibu rumah tangga membuatnya tidak patah semangat.

Wanda mengaku selama ini berlatih dan menghafal al-quran dengan sungguh-sungguh setiap hari. Kemudian selalu meminta doa restu kepada orang tua. Tiga hari sebelum lomba semakin giat menghafal al-quran. Wanda ingin membanggakan keluarganya ditengah keterbatasan.
“Saya merasa sangat senang bisa ambil bagian Tahfidz 2020 masuk 10 besar dan mengalahkan ratusan peserta, saya senang, bersyukur dan bangga diri saya bisa menang kategori tahfidz,” kata wanda.

Wanda memiliki cita-cita bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3. Kemudian mengabdi kepada masyarakat sebagai guru atau dosen.

“Saya juga ingin mewujudkan keinginan orang tua dan keinginan saya sebagai tahfidz quran,”terangnya.

Sementara Nur Sianah, mengaku setiap hari memberikan dukungan dan mendampingi putrinya itu untuk selalu menghafal Al-quran. Penuh dengan kesabaran, Nur meminta agar anaknya selalu percaya diri dengan kemampuan. Meski Nur bukanlah berasal dari kalangan pondok pesantren. Prestasi yang diraih anaknya ini, tambah Nur, merupakan buah dari dukungan para guru-guru, ustdaz maupun ustadzah yang senantiasa membantu putrinya.

“Saya selalu ingatkan setiap hari untuk tidak lupa menghafal al-quran,” kata Nur sambil terbata-bata. (lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close