Ragam

UMG Jadi Tuan Rumah Munas Majelis Tarjih dan Tajid PP Muhammadiyah

Teks foto : Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Universitas Muhammadiyah Gresik menjadi salah satu dari tiga titik penyelenggaraan sidang virtual gelaran Musyawarah Nasional Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah ke-31.

Selain Universitas Muhammadiyah Gresik, dua titik penyelenggaraan lainnya yakni Pusat Syiar Dakwah Muhammadiyah dan Pusat Tarjih Muhammadiyah.

Acara Pembukaan Munas Tarjih ke-31 dilaksanakan pada Minggu (29/11), di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik secara luring.

Kegiatan pembukaan ini juga dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara live melalui TVMu, akun YouTube resmi Universitas Muhammadiyah Gresik serta akun Instagram resmi @unmuh_gresik.

Mulanya, kegiatan Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah ke-31 dengan tema “Mewujudkan Nilai-Nilai Keislaman yang Maju dan Mencerahkan” ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 14-17 April 2020 yang lalu secara luring atau konvensional di Universitas Muhammadiyah Gresik.

Namun karena adanya wabah pandemi Covid-19 yang melanda, Majelis Tarjih selaku penyelenggara mengambil sikap dan memutuskan Musyawarah Nasional Tarjih ke-31 akan diadakan secara daring atau online dari tanggal 14 Rabiulakhir 1442 H atau tanggal 29 November hingga 5 Jumadiawal 1442 H atau 20 Desember 2020 dengan tiga titik pelaksanaan sidang.

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir yang hadir secara virtual yang diikuti oleh seluruh majelis tarjih mulai dari cabang hingga pusat secara daring

Kemudian, hadir pula Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim, Ketua PDM Taufiqullah Achmadi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta Forkopimda Gresik di Hall Sang Pencerah, Minggu (29/11/2020).

Dalam kesempatan itu, Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berharap majelis tarjih dan tajdid berperan penting memberikan arah gerak maju persyarikatan melalui pemikiran-pemikiran yang mengedepankan modernitas.

Musyawarah nasional kali ini mengangkat beberapa isu kontemporer yang berkaitan dengan agama antara lain: Fikih Zakat Kontemporer, Fikih Difabel, Fikih Agraria, Risalah Akhlak, Terminasi Hidup, Kriteria Waktu Subuh.

“Serta Pengembangan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang Peribadatan Khusus. Isu-isu tersebut sengaja diangkat demi mewujudkan nilai-nilai Islam yang maju dan mencerahkan,” katanya.

Menurut Haedar, Muhammadiyah berkomitmen untuk menggelorakan Islam yang berkemajuan dan mencerahkan merupakan proses yang tidak akan berhenti.

Lebih lanjut Haedar menjelaskan bahwa jika dilihat dari aspek ajaran, tidak akan pernah selesai Islam mengandung nilai-nilai yang utama mengenai kemajuan dan pencerahan. Kemajuan dalam Islam menyangkut berbagai macam aspek.

“Dimana masyarakat khususnya masyarakat Muslim harus maju dalam aspek pandangan, paham dan praktek serta pendidikan, ekonomi dan hal-hal yang bersifat muamalah atau amaliyah,” ujarnya.

Peserta Munas Tarjih ini sendiri terdiri dari para ahli agama atau anggota Tarjih yang terdiri dari seluruh unsur PP Muhammadiyah. Seluruh unsur tingkat pusat, utusan-utusan wilayah baik wajib dari anggota PW Muhammadiyah maupun alim ulama dan cerdik cendekiawan di lingkungan Muhammadiyah.

Selain itu juga Peninjau yakni para undangan yang berasal dari lingkungan Muhammadiyah dan diluar Muhammadiyah yakni dari organisasi-organisasi keagamaan diluar Muhammadiyah.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S., menyampaikan rasa terima kasih telah dipercaya dan diberi amanah untuk menjadi salah satu titik pusat penyelenggaraan sidang virtual gelaran Munas Tarjih Muhammadiyah yang rutin dilakukan setiap tahun sekali ini. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close