Politik

Tingkatkan Nelayan Bawean, Qosim Alif Bentuk BUMD Perikanan Bantu Olah dan Pasarkan Produk Ikan

Teks foto : Qosim Alif menawarkan program kerja berupa pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perikanan di P. BAWEAN

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Produksi ikan tangkap di Pulau Bawean tiap tahun cukup besar berpotensi meningkatkan perekonomian setempat. Namun produksi sebesar itu tidak mampu mendongkrak kesejahteraan nelayan karena ketiadaan industri pengolah ikan serta cold storage untuk menyimpan hasil tangakapan nelayan.

Beranjak dari persoalan tersebut, Qosim Alif menawarkan program kerja berupa pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perikanan. Melalui BUMD ini, kegiatan produksi ikan tangkap dari Pulau Bawean bisa dikelola dengan baik, mulai penyediaan alat tangkap, pengelolaan pasca tangkap, pengawetan pengemasan hingga memasarkan seluruh produk tangkapan laut.

Hal itu disampaikan Pak Qosim dan Dokter Alif saat mendatangi sentra olahan ikan pindang di Desa Dedawang, Kecamatan Tambak,Bawean, Sabtu (28/11/2020). Di sentra home industri ikan pindang tradisional ini, calon bupati dan wakil bupati Gresik ini mendapat sejumlah masukan dari nelayan, pengelola home industry ikan serta pemuda sekitar.

Menurut Halilah, salahsatu pengelola home industri ikan pindang, ada sekitar 7 home industry yang ada di Desa Dedawang. Sebagianbesar mereka berharap ada yang membantu menyediakan bahan baku kendil (tempat pindang dari tanah liat) dan ikan sarden tangkap secara rutin.

“Biar harga tidak naik turun karena bahan baku ikan tidak stabil pasokannya dan minta dibantu penyediaan sarana transportasi untuk mempercepat penjualan produk ikan pindang ke daerah pasar seperti di Brondong Paciran. Serta dibantu pemodalan untuk meningkatkan kapasitas produksi,” kata ibu tiga anak ini kepada Pak Qosim dan Dokter Alif.

Semetara itu, Usman, nelayan Desa Teluk Jati Kecamatan Tambak mengungkapkan, ikan tongkol dan kakap tangkapan nelayan sering rusak karena tidak ada mesin pendingin. Selama ini mereka mengawetkan ikan secara manual dengan menyediakan boks pendingin diberi pecahan es batu.

“Harapan kami, di Bawean ini ada tempat pendinginan ikan dan penampung ikan hasil tangkapan nelayan agar tidak cepat rusak dan harganya jatuh. Kami berharap Pak Qosim dan Dokter Alif membantu kami jika sudah dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Gresik periode mendatang,” terang Usman.

Pak Qosim menegaskan, dirinya bersama Dokter Alif berkomitmen meningkatkan kesejahteraan nelayan serta industri kecil pengolahan ikan di Bawean. Solusinya, Qosim-Alif akan membentuk BUMD Perikanan. Perusahaan daerah ini secara khusus akan menangani sektor perikanan di Kabupaten Gresik. Baik ikan budidaya maupun ikan tangkap.

Konsepnya, BUMD akan menyediakan kebutuhan nelayan dan petambak budidaya ikan. Baik alat tangkap ikan, pakan ikan hingga sarana tangkap ikan. Lalu, BUMD Perikanan akan mendirikan cold storage di sejumlah sentra nelayan seperti tempat pelelangan ikan seperti di Dedawang Bawean atau Campurejo, Panceng.

“Ikan tangkap nelayan akan kami tampung di cold storagae melalui kelompok nelayan. Selanjutnya ikan yang sudah disimpan akan disalurkan ke industri pengolahan ikan seperti Kelola Mina Laut. BUMD Perikanan juga akan membentuk divisi pengolahan ikan yang akan memproduksi olahan ikan dalam bentuk jadi untuk dipasarakan di toko modern dan toko konvensional,” terang Pak Qosim.

Sementara bagi pemilik usaha kecil pengolahan ikan nantinya akan dilakukan pendampingan dan pembinaan agar kualitas produksi meningkat dengan kemasan siap saji dan hygienis. Soal pemodalan, nanti disediakan melalui program UMKM Bangkit yang mendata pengusaha kecil untuk dibantu pemodalan dan pemasaran hasil produksi.

“Saya dan Dokter Alif akan senantiasa membawa masyarakat Gresik sejahtera dengan meningkatkan perekonomian melalui program yang kami tawarkan pada visi dam misi Qosim Alif menuju Gresik Ayem Tentrem,” pungkas Pak Qosim diamini Dokter Alif.(*)

FOTO : Pak Qosim mendatangi sentra pengolahan ikan pindang di Desa Dedawang Kecamatan Tambak dan mencoba proses produksi yang masih tradisional tersebut.

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close