Ragam

Kades Sekarputih Beri Contoh Warganya Untuk Memanfaatkan Ladang Untuk Tanam Sayur

Teks Foto : Kades Sekarputih Syamsuddin sedang menyirami sayur Kangkung

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Ditengah pandemi covid -19 aktivitas Kades Sekarputih tak rapuh, malah giat melakukan inivasi-inovasi yang menguntungkan bagi masyarakat disekitarnya. Aktivitas tak perlu diragukan karena ia dapat mengubah lahan yang kurang produktif menjadi lahan produktif. Serta hasilnya membuat orang disekelilingnya mengikuti langkah sang kades.

Pemanfaatan lahan kosong, di sulap menjadi lahan yang berupa sayur-sayuran oleh Kades Sekarputih. Pemanfaatan lahan kosong ini, di manfaatkan oleh Syamsuddin untuk memperoleh penghasilan tambahan.

 
Seperti yang dilakukan Kades Sekarputih, Kecamatan Balongpanggang, Syamsuddin (55) mengaku, menanam sayuran seperti kangkung, sawi dan bayam, terbilang menguntungkan. Karena dapat memanfaatkan lahan kosong, di olah tanahnya lalu ditaburan benih, maka dapat menghasilkan uang. Ia berpatokan bahwa masupyarakat indonesia membutuhkan sayuran, untuk itu saya mafaatkan lahan kosong saya untuk kita tanami sayuran.

“Caranya bagaimana setiap hari bisa berpenghasilan, petak demi petak kita atur sedemukian rupa, sehingga kurun waktu satu bulan setiap hari dapat kita panen”. Katanya.

“Mulai dari tanam hingga panen pertama, dibutuhkan waktu dua minggu hingga satu bulan. Setelah dipanen, kangkung akan kembali tumbuh dan siap dipanen lagi,” Kata Syamsuddin.

Masih Syamsuddin memilih bertani kangkung darat dengan pertimbangan ketersediaan air di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, Syamsuddin memaparkan, menanam kangkung sawah dimulai dengan mempersiapkan lahan yang sesuai dengan kebutuhan, yakni memiliki ketersediaan air dan cahaya matahari yang cukup.

Untuk memenuhi kebutuhan air di lahan miliknya, Syamsuddin menyedot air sumur bawah tanah yang ada di lokasi tersebut dengan menggunakan pompa air. Setelah persiapan lahan selesai, kangkung sawah siap ditanam.

Tiap kali panen, Syamsuddin yang bertanam di lahan seluas sekitar seperempat hektar ini dapat mengantongi keuntungan bersih antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta.

Untuk tiap ikatnya, Syamsuddin menjual kepada tengkulak Sawi satu iket dengan harga Rp.10.000, Bayem dengan harga Rp.8.000, Kangkung dengan harga 5.000. Alhamdulillah sehari 150 bongkok. Katanya.

Ketika ditanya suka suka sebagai petani sayur, ia mengatakan sukanya bila kebutuhan pasar banyak barang ada, dan sebaliknya bila permintaan pasar banyak namun stok barang tidak ada, terpaksa mencari ketetangga sebelah.

Pesanya kepada masyarakat, pandai-pandailah memanfaatkan segala sesuatu yang dapat menghasilkan uang yang halal dan barokah.

“Malulah bilah tangan kamu di borgol polisi, selagi mau bekerja, saya yakin hidup tidak kekurangan”. Pesan sang Kades. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close