Anggaran Covid-19 Cukup Signifikan Namun Penanganan Covid-19 Belum Membuahkan Hasil Yang Maksimal
Teks foto: Sekda Pemkab Lumajang, Agus Triyono
LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Melihat tingginya angka terkonfirmasi kasus Covid-19 akhir-akhir ini yang selalu cenderung meningkat, dengan aliran dana untuk penanganan covid-19 di kabupaten Lumajang mencapai 237 miliar rupiah, namun dengan anggaran sebesar itu, nampaknya penanganan Covid-19 di Lumajang belum membuahkan hasil yang maksimal. Terbukti dari hari ke hari yang terkonfirmasi terus meningkat dan hingga saat ini (15/11/2020) mencapai 1100 kasus yang terkonfirmasi Covid-19.
Wakil Ketua DPRD kabupaten Lumajang, H Ahkmad ST kepada awak media saat dikonfirmasi menyampaikan, bahwa dalam hal ini harus ada formula baru untuk penanganan covid-19 di kabupaten Lumajang. Hal ini disampaikan, dengan melihat tingginya angka terkonfirmasi akhir-akhir ini yang selalu cenderung meningkat. Karena menurutnya selama ini konsentrasi penanganan hanya terfokus pada Rumah Sakit dan Puskesmas. “Saat ini, tahun anggaran 2020 anggaran penanganan covid mencapai 237 Miliar dan itu di breakdown di beberapa SKPD salah satunya rumah sakit dan dinas kesehatan, anggaran tersebut yang tebesar di alokasikan di dinas Kesehatan”, Ungkap Akhmad via telepon selulernya, Senin (16/11/2020).
Lebih jauh Politisi PPP ini menyampaikan kepada pandangan umum fraksi terhadap total keuangan, bahwasanya menurutnya, harus ada formula baru untuk menangani hal tersebut. Apalagi masyarakat enggan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas maupun ke rumah sakit. “Saudara kita yang sakit flu dan batuk misalnya mereka enggan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit ataupun Puskesmas, karena sekrining yang dilakukan rumah sakit maupun Puskesmas, ini sekriningnya sekrining Covid, periksaan pemeriksaannya-pemeriksaan Covid. Sehingga begitu mereka itu kondisinya lemah begitu dilakukan repit secara otomatis akan reaktif, Itu yang tidak diharapkan, tidak di inginkan oleh masyarakat”, ujar Akhmad.
Lebih lanjut, kinerja Gugus tugas Covid-19 dalam pandangannya masih berkutat di dinas Kesehatan dan rumah sakit, sementara anggaran penanganan saat ini cukup besar. “Ya itu kalau saya melihat, Gugus Covid konsentrasinya ke Dinas Kesehatan dan di Rumah Sakit saja, manakala untuk yang dilakukan kepada masyarakat ini yang mungkin butuh, butuh pembiayaan perawatan dan lain sebagainya. Ini juga harus ada formula yang baru karena anggara sekarang ini cukup signifikan. Ya mungkin hari ini kalau menurut kami, karena dinas kesehatan itu punya UPT yang dalam hal ini Puskesmas, mungkin bisa berkoordinasi dengan kepala desa dengan Kasun. Kita jemput bola sudah, terhadap warga yang kebetulan sakit, tidak mau berobat ke Puskesmas maupun rumah sakit. Sehingga pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, ini mungkin akan mujarab, ya mungkin bisa dilakukan dengan pemberian vitamin ataupun anti biotik dan lain-lain yang diperlukan. Anggaran itu bisa digunakan untuk masyarakat melalui jaring pengaman sosial. Itu kalau saya pikir akan lebih efektif, langkah yang akan di ambil oleh pemerintah”, jelas Akhmad.
Terpisah, Ketua Gugus penanganan covid 19 Kabupaten Lumajang Agus Triyono yang juga merupakan Sekda Pemkab Lumajang menyampaikan bahwa terkait dengan anggaran itu untuk tiga tahapan penanganan diantaranya penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial.
“Sebagian besar dari anggaran itu untuk penanganan kesehatan, nah untuk penanganan kesehatan tidak untuk beli obat saja, insyaAllah temen-temen DPRD paham kan sudah kita kirimkan tembusannya, jadi kalau soal anggaran itu sudah ada pos masing-masing”, Terang Agus via telepon selulernya, Senin (16/11/2020).
“Kemudian terkait angka covid kita masih tinggi, mungkin karena masyarakat Lumajang relatif menganggap sudah tidak ada covid, mereka juga beraktifitas seperti biasa tidak ada perubahan dan ke hati – hatian, dan tempat pariwisata serta pertokoan sama seperti sebelum kondisi pandemi, buka seperti biasa. Kita, tim gugus tugas akan tetap menggencarkan sosialisasi pencegahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, karena di Lumajang yang terbaru saat ini adalah klaster transmisi lokal”, imbuh Agus.
Sementara itu Dr Halimi Direktur RSUD Dr Haryoto membenarkan terkait meningkatnya jumlah pasien yang terpapar covid-19 dan Rumah sakit banyak kedatangan pasien terduga covid-19 maupun positif Covid-19. “Pada prinsipnya secara garis besar penambahan jumlah pasien baik itu yang terduga covid maupun covid yang positif relatif meningkat dari angka sebelumnya dan setelah new normal ini angka dan penambahan pasien covid lonjakannya cukup luar biasa sehingga rumah sakit otomatis kedatangan banyak pasien dari puskesmas, klinik maupun rumah sakit sekitar. Di rumah sakit kita sudah melakukan penambahan untuk ruang isolasi dan sehingga kita upayakan tetap terkendali kabupaten Lumajang di rumah sakit Dr Haryoto”, Pungkas Halimi. (Jiwo/Lono)