Ekonomi dan Bisnis

365 Hari untuk Indonesia Kontribusi Petrokimia Gresik Untuk Pulihkan Ekonomi Nasional

Teks foto : Petrokimia Gresik melakukan penyemprotan massal menggunakan pupuk organik cair Phonska Oca di enam daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, antara lain Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, Bojonegoro, Sragen dan Banjarnegara.

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kementerian BUMN di bawah kepemimpian Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Petrokimia Gresik, sebagai perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding BUMN Pupuk Indonesia, juga ikut mendukung upaya tersebut, terutama di bidang ketahanan pangan, khususnya melalui penyediaan pupuk bersubsidi dan komersil yang berkualitas.

“Patut disyukuri bersama, sektor pertanian mampu tumbuh di tengah wabah Covid-19. Untuk itu, capaian ini harus terus digenjot bersama sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam upaya memulihkan kembali ekonomi nasional,” tandas Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.

Adapun strategi Petrokimia Gresik dalam upaya meningkatkan ekonomi nasional melalui peningkatkan produktivitas pertanian, ujar Dwi Satriyo, pertama adalah melakukan demonstration plot (demplot) dan panen raya di sejumlah tempat. Selama Adaptasi Kebiasaan baru (ABK) Petrokimia Gresik telah melakukan panen raya tanaman jagung, tomat dan cabai di Gorontalo, kemudian panen raya padi di Kota Madiun, dan demplot di Kabupaten Rote Ndao (Pulau Rote).

“Demplot ini tentu dilakukan dengan mengaplikasikan pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik, sehingga hasil panen pun melimpah,” kata Dwi Satriyo.

Kedua, Petrokimia Gresik juga telah memberikan bantuan pupuk di Kabupaten Bungo (NPK Phonska Plus), Kota Madiun (Petroganik), dan melakukan &One Day Promotion& khusus untuk 3 (tiga) produk non-subsidi retail andalan, yaitu NPK Phonska Plus, NPK Petro Nitrat, dan NPK Petro Ningrat di 16 kios yang tersebar di 8 (delapan) provinsi.

Ketiga, Petrokimia Gresik melakukan penyemprotan massal menggunakan pupuk organik cair Phonska Oca di enam daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, antara lain Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, Bojonegoro, Sragen dan Banjarnegara.

Keempat membangun kampung percontohan. Petrokimia Gresik telah membangkitkan asa pertanian melalui tiga kampung percontohan, antara lain &Kampung Petro Nitrat& di Konawe (Sulawesi Tenggara), &Kampung Naga Petrokimia& di Banyuwangi (Jawa Timur) dan &Kampung Petroganik& di Mojokerto (Jawa Timur).

Kampung pengembangan pertanian dengan mengaplikasikan pupuk non-subsidi Petrokimia Gresik ini bukanlah program parsial, tapi menjadi upaya perusahaan mengoptimalkan potensi yang dimiliki di setiap daerah. Ini akan menjadi percontohan, dengan harapan kesuksesan di kampung tersebut akan diadopsi oleh petani lain di berbagai penjuru tanah air dengan potensi yang sama.

“Melalui berbagai program ini, kami berupaya meningkatkan optimisme petani di tengah wabah Covid-19, agar sektor hulu pertanian tetap berjalan sehingga ketahanan pangan dapat tetap terjaga dan yang tak kalah penting kesejahteraan petani juga terdongkrak” ujar Dwi Satriyo.

Upaya meningkatkan optimisme petani juga diwujudkan perusahaan dengan aktif memberikan bantuan dan kampanye protokol kesehatan kepada petani.

Koordinator Satgas

Komitmen Petrokimia dalam memerangi Covid-19 tidak hanya diimplementasikan di hulu pertanian. Petrokimia Gresik mendapatkan kepercayaan menjadi Koordinator Satuan Tugas Tanggap Covid-19 BUMN Jawa Timur. Meskipun saat ini Jawa Timur masuk dalam zona oranye, Petrokimia Gresik tak henti mengucurkan bantuan untuk memerangi Covid-19, dengan total Rp 48 miliar.

Bantuan tersebut menyentuh segala sektor, mulai dari bidang kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan dengan memberikan edukasi pencegahan penularan Covid-19 bersama 100 tempat ibadah hingga sektor pertanian di kabupaten/kota di Jawa Timur dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional untuk pemulihan ekonomi.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kasus konfirmasi Covid-19 hingga Selasa (27/10) mencapai 51.217 dengan total kasus aktif 2.331. Dalam sehari terjadi penambahan 297 kasus. Melihat peta sebaran, kasus Covid-19 di Jawa Timur masih didominasi warna orange (risiko sedang) dan kuning (risiko rendah).

Jawa Timur saat ini sudah tidak lagi menjadi zona merah, tetapi kita tidak boleh lengah. Upaya percepatan penanganan dan pencegahan harus tetap dilakukan di seluruh lini agar kita benar-benar terbebas dari wabah ini sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional bisa cepat tercapai, ujar Dwi Satriyo.

Bahkan sebagai langkah contingency plan untuk menyikapi peningkatan kasus positif di Surabaya Raya, termasuk Kabupaten Gresik, Petrokimia Gresik telah membangun fasilitas Ruang Isolasi Mandiri GOR (Rismagor) Tri Dharma dan Petrokimia Gresik Testing Center untuk melayani keluarga besar Petrokimia Gresik grup meskipun hingga saat ini belum ada satu pasien yang dirawat atau dirujuk di sana.

Bantuan UMKM

Sementara itu, upaya lain Petrokimia Gresik dalam peningkatan ekonomi nasional juga diberikan melalui dukungan Corporate Social Responsibility (CSR). Dimana pada tahun ini, Rp 41,8 miliar dana CSR dialokasikan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).  Angka ini mencapai 80,1% dari anggaran CSR sebesar Rp51,8 miliar.

“Ini menjadi wujud komitmen Petrokimia Gresik turut aktif meningkatkan perekomomian masyarakat melalui pemberian modal kerja dan pembinaan terhadap pelaku UMKM,” ujar Dwis Satriyo.

Kebanyakan dari pelaku usaha berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, namun sebagian juga ada yang dari Blora (Jawa Tengah), kemudian Sleman, Bantul, serta Kulon Progo (Yogyakarta). Ia menambahkan jika anggaran kemitraan yang di keluarga Petrokimia Gresik terbilang tinggi tiap tahunnya. Tahun 2018, Petrokimia Gresik telah menyalurkan Rp43,7 miliar untuk 2.296 pelaku usaha, kemudian di tahun 2019 sebesar Rp45,98 miliar untuk 2.117 pelaku UMKM.

“Sedangkan jika ditotal mulai tahun 2016 hingga sekarang sudah ada 11.325 pelaku usaha atau UMKM yang kami bantu dengan total anggaran lebih dari Rp188 miliar,” ungkapnya.

Dwi Satriyo menambahkan jika program CSR tahun 2020, Petrokimia Gresik juga menganggarkan dana untuk bina lingkungan sebesar Rp10 miliar. Bantuan ini disalurkan untuk bantuan korban bencana alam, pendidikan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan program pengentasan kemiskinan.

“Sejalan dengan kemajuan perusahaan, kami ingin menebarkan lebih banyak lagi untuk masyarakat. Ini sejalan dengan lima program prioritas Menteri BUMN Erick Thohir yaitu meningkatkan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia terutama di bidang ketahanan pangan,” terangnya. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close