Kegiatan Fisik DAK Dan DAU, Menumpuk Di SMP 2 Kedungdung
Teks foto : Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
MADURA, DORRONLINENEWS.COM -Tahun anggaran 2020, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mempunyai beberapa kegiatan di antaranya ialah pembagunan ruang kelas baru (RKB) dan rehabilitasi gedung sekolah baik di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta.
Sumber anggaran untuk kegiatan itu yakni dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU).
Dilapangan, ada salah satu sekolah menengah pertama (SMP negeri) dimana tahun 2020 ini mendapatkan kucuran dana dari DAK dan DAU untuk empat jenis kegiatan.
Sekolah tersebut yakni SMP 2 Kedungdung Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang Pulau Madura.
Empat kegiatan yakni rehab sedang/ berat ruang kelas SMP 2 dengan angaran 600 juta bersumber dari DAK dengan sistem pekerjaan swakelola.
Untuk rehab ruang perpustakaan sistem pekerjaan swakelola dengan sebesar 225 juta juga dari DAK.
Sedangkan untuk kegiatan rehab laboratorium SMP 2 dari DAK dengan swakelola anggaran yang di gelontorkan sebesar RP 245,900.000.
Tidak hanya itu,untuk pembagunan taman,lapangan upacara dan fasilitas parkir,SMP 2 Kedungdung juga mendapat kucuran dana sebanyak 175 jt dari dana alokasi umum (DAU) namun pekerjaannya menggunakan penyedia jasa.
Direktur lembaga swadaya masyarakat pusat informasi dan advokasi rakyat ( LSM PIAR) Abd Hamid mengatakan bertumpuknya anggaran untuk kegiatan fisik di SMP 2 Kedungdung bisa dilaksnakan secara maksimal.
“Bukan untuk mencari keuntungan sepihak ucapnya senin (28/9/2020) melalui pesan elektronik (WA)
Karna itu untuk menunjang terhadap sektor pendidikan demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut.
“Dari tiga kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) di tambah satu kegiatan Dana Alokasi Umum (DAU) masyarakat berhak untuk mengawasi pekerjaaan tersebut ucap Hamid.
Plt Dinas Pendidikan Nur Alam ketika di hubungi melalui saluran telpon mengiyakan satu sekolah yang menerima tiga kegiatan dari DAK, tapi jenis pekerjaaannya tidak sama.
“Tapi itu gak masalah Karna yang menentukan itu bukan kami tapi pusat ucap Nur Alam senin (28/9).
Sesuai dengan data dapodik, kerusakan dan apa yang di butuhkan itu yang di perioritaskan jelasnya singkat.(awa/Lono)