Peristiwa

Kampung Tangguh Bencana Covid-19 Di Lima Kecamatan Kota Probolinggo  

Teks Foto : Pemkot Probolinggo Siapkan Lima Kampumg tangguh Covid – 19 

 

 

PROBOLINGGO, DORRONLINENEWS.com -Siapkan Kampung Tangguh Bencana Covid 19 di Lima Kecamatan Saat ini pemerintah Kota Probolinggo berkolaborasi dengan TNI dan Polri dalam rangka mewujudkan kampung tangguh covid 19. Langkah ini merupakan bagian upaya persiapan menuju kehidupan “new normal” sesuai arahan pemerintah pusat.

Nantinya kampung tangguh ini akan disiapkan di masing-masing kelurahan di kota. Awalnya, akan disiapkan masing-masing kecamatan memiliki minimal 1 atau 2 kampung tangguh, yang nantinya bisa dicontoh oleh semua kelurahan.

Rapat koordinasi dipimpin oleh Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, juga dihadiri oleh Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kapolresta AKBP Ambaryadi Wijaya, Sekda drg Ninik Ira Wibawanti, beberapa opd terkait termasuk Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, dan camat se-Kota Probolinggo. Bertempat di command centre, Rabu(27/5) siang.

Kampung tangguh sendiri sebenarnya mirip dengan Kelurahan tangguh bencana yang sudah dibentuk sejak tahun 2012, mengacu pada Perka BNPB no.01 tahun 2012. Dan di kota sudah eksisting sejumlah 15 titik tersebar di berbagai kelurahan. Para anggota dididik, dilatih serta disiapkan apabila terjadi bencana alam. Namun saat ini lebih mengkerucut dengan nama kampung tangguh bencana covid 19 yang melibatkan semua elemen masyarakat di wilayah itu.

Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Propinsi Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya agar dibentuk Kampung tangguh bencana, dengan tujuan memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran serta kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menghadapi situasi pandemi covid 19. Mereka juga diajak menggerakkan ekonomi bagi warga di kampungnya.

“Kita tahu kondisi di lapangan, orang lebih takut lapar daripada takut terpapar covid 19. Mereka jelas menginginkan kondisi normal dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga memang arahnya kesana secara bertahap dan berproses, tidak bisa secara tiba-tiba dilepas begitu saja karena juga beresiko,” ungkap wawali.

Menurutnya, dibutuhkan kesiapan pemahaman tentang covid 19 dan implementasinya dalam menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, social distancing, jika sudah mengakar dan disiplin baru dilakukan relaksasi ekonomi.

“Jadi new normal ini kita berbicara kesiapan implementasi protokol covid 19, relaksasi pengetatan ekonomi yang ujungnya menekan dampak sosial yang muncul akibat pandemi tersebut. Semacam missiing link yg harus kita selesaikan secara simultan,”urainya.

Selain itu, keberadaan RT dan RW paling efektif difungsikan sebagai satgas pendukung, demi memutus mata rantai penyebaran covid 19.

“Butuh peran serta TNI dan Polri dalam menertibkan itu, karena pandemi covid 19 ini belum berakhir hingga ditemukan vaksinnya. Akan segera dilakukan running awal di beberapa titik yang sudah terbentuk kampung tangguh, nantinya segera dievaluasi sehingga bisa saling melengkapi dan disempurnakan. Target kegiatan kampung tangguh, sesuai arahan wali kota bisa serentak minggu pertama bulan Juni mendatang. Namun kembali dilihat perkembangannya,” imbuh Subri.

Masih kata Wawali, jumlah pasien positif covid 19 di kota masih relatif bisa terkendali dan klusternya jelas. Mereka sudah di tracing dan relatif selesai pemetaannya. Namun tidak boleh lengah karena sebenarnya pandemi ini masih berlangsung. Diharapkan ada peran serta semua pihak terutama kesadaran masyarakat sehingga rencana new normal ini bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu update penyebaran covid 19 hingga hari ini, Rabu (27/5) sejumlah 16 orang positif, dengan rincian 6 orang sembuh, 9 orang dalam perawatan dan 1 orang meninggal dunia. (Woko/Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close