Pasca Penculikan Anak, Wabup Qosim Meminta Sekolah dan Orang Tua Siswa Tingkatkan Komunikasi.
Pemkab Gresik
Teks Foto : Wabup mengunjungi rumah korban anak yang diculik untuk memulihkan goncangan psikologisnya.
GRESIK, DORRONLINENEWS.com –
Pemkab Gresik terus memantau kondisi kesehatan korban penculikan di Gresik yaitu SAW (11) siswi kelas V SD di Cerme Gresik Jawa Timur. Pada Rabu siang kemarin, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim tersentak untuk mengunjungi rumah korban dan keluarganya di wilayah Cerme Gresik.
Setelah memberikan bantuan kepada keluarga korban. Saat itu (kemarin siang) Wabup Qosim merekomendasikan agar SAW di rujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. Wabup merekomendasikan korban agar diperiksakan ke Rumah Sakit, karena pihak keluarganya menyatakan si korban munta-muntah pasca kejadian.
“Alhamdulillah, berdasarkan laporan pihak Rumah Sakit setelah pemeriksaan, korban dinyatakan sehat. Kami akan terus memantau dan meminta kepada keluarga agar melaporkan apabila dirasakan ada gangguan kesehatan” tandas Qosim kepada Kepala Bagian Humas dan Protokol di ruangannya pada Kamis (6/2/2020).
Menindaklanjuti kasus penculikan anak yang terjadi di Gresik, Wabup Qosim meminta kepada semua orang tua dan pihak sekolah khususnya TK dan SD se Kabupaten Gresik untuk mengadakan pengawasan ekstra kepada anak-anak.
“Kalau anak tersebut berangkat kesekolah, orang tua harus memastikan bahwa anak tersebut sudah tiba di sekolah. Juga bila anak tersebut telah pulang dari sekolah, guru juga harus memastikan bahwa anak tersebut tiba di rumah. Komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua harus lebih intens” ujar Qosim.
Qosim yang juga mantan pendidik ini juga meminta kepada orang tua agar jangan sampai ada anak yang lepas pengawasan.
“Orang tua harus tahu anaknya kemana, Bersama siapa dan sedang apa. Untuk itu orang tua sejak dini harus mendisiplinkan anaknya agar selalu pamit bila anak akan bermain keluar. Saya juga menghimbau kepada masyarakat tetangga sekitar untuk saling menjaga lingkungannya terutama mengawasi orang asing yang datang ke lingkungannya” papar Qosim.
Ketika ditanya tentang penculiknya yang juga berasal dari satu kecamatan dengan korban, Qosim menyatakan bahwa hal itu sudah menjadi kewenangan aparat hukum, terutama Kepolisian.
“Biarlah pihak aparat hukum yang memproses sesuai perbuatannya” katanya pendek.
Sebelumnya pada Senin, 18.00 petang ASW (11) yang sedang membeli makanan kecil di warung dekat rumahnya di culik oleh pelaku bermobil.
Saat kejadian tersebut, pelaku menarik korban dan memaksa masuk ke dalam mobil warna abu-abu itu. Pelaku kemudian membawa kabur bocah itu ke arah utara.
Korban yang ketakutan spontan teriak minta tolong sehingga sejumlah warga langsung berdatangan dan mengejar pelaku.
Apes bagi pelaku. Saat melintas di Jalan Raya Cerme, mobil yang dikendarai pelaku terjebak macet di perlintasan kereta api.
Warga pun berhasil menghentikan paksa mobil pelaku dan memaksanya keluar dari mobil dan langsung menghajarnya. Sedangkan korban berhasil diselamatkan.
Warga yang kesal dengan ulah pelaku tak hanya menghajarnya. Namun, mobil pelaku juga dirusak dan dipecah seluruh bagian kacanya dengan batu.
Pelaku yang diseret keluar kemudian dibawa ke balai desa dan kembali dihajar sampai bercucuran darah. Tidak berselang lama, petugas datang ke lokasi kejadian dan berhasil mengamankan pelaku. (Lono)