Ekonomi dan Bisnis

Solar Langka Antrian Truck Di Setiap SPBU


GRESIK, DORRONLINENEWS.com – Pemandangan truk besar antri di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai dijumpai di jalan raya Pantura, Kabupaten Gresik. Mereka sudah menunggu pasokan solar yang mulai langka sejak kemarin.

Hamdan (40) sopir dump truk mengaku bila dirinya sudah antri berjam jam karena disejumlah SPBU untuk mencari solar, namun banyak yang kosong. Dia menunggu sejak siang di SPBU jalan raya Roomo, Manyar.

“SPBU di Gumeng kosong, antriane panjang mas,” katanya, Jum’at (15/11/2019).

Pria asal Jawa Tengah ini mengaku memilih berhenti di SPBU Roomo ketimbang melanjutkan perjalanan. Menurutnya terlalu beresiko jika dipaksakan berjalan.

Apalagi bahan bakarnya tidak sampai separuh. Dia mengaku kesal, menjumpai kendaraan pribadi yang masih menggunakan solar bersubsidi.

“Kasihan yang supir truk, kita sampai rebutan buat dapat solar,” terangnya.

Hal senada juga diutarakan, Choiron, jika dipaksa membeli dexlite harganya dua kali lipat.

“Memberatkan sopir, harganya lebih mahal,” terangnya.

Hingga petang ini, semua kendaraan jenis truk mulai mendapatkan solar bersubsidi. Namun, mereka harus bergantian.

Antriannya masih mengekor hingga ke pinggir jalan.

Dikonfirmasi terpisah, Unit Manager Communication and CSR MOR V, Rustam Aji menegaskan ketersediaan solar di Jawa Timur khususnya telah melebihi kuota tahun 2019.

Pihaknya memantau betul kondisi di lapangan. Kelangkaan di beberapa daerah terjadi. Bahkan harus mengantre untuk mendapatkan solar.

Oleh sebab itu, ada penambahan solar sebanyak 20 % sejak Kamis (14/11/2019) kemarin.

“Di Gresik sudah kita tambah 20 persen,” katanya,

Hal ini untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi untuk pelayanan ke masyarakat agar lebih optimal.

Lebih lanjut, Rustam mengaku jika distribusi solar ke SPBU juga memakan waktu. Tidak jarang mobil pengangkut BBM juga terjebak macet.

Menurutnya, kondisi saat ini ditenggarai sebagai akibat tingginya permintaan, terutama dari konsumen industri jelang akhir tahun dimana akan ada kegiatan besar seperti Natal dan Tahun Baru.

“Juga dipengaruhi oleh broadcast hoax harga solar naik. Membuat warga panik,” terangnya.

Pihaknya meminta agar solar subsidi yang telah diberi kuota lebih tepat sasaran. Para pengguna mobil pribadi keluaran terbaru diminta lebih bijak agar menggunakan solar non subsidi.

“Mobil keluaran terbaru kurang pas kalau masih beli solar subsidi,” terangnya. (Lono)

 

 

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close