Pendidikan

Dampingi Wapres JK Resmikan CIES Unida, Gubernur KhofifahDorong Penguatan Ekonomi Rakyat

Gubernur Jatim

GubernurJawa Timur Tanda Tangani Prasasti pendirian Unisda

PONOROGO, DORRONLINENEWS.com -Dampingi Wapres JK Resmikan CIES Unida, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat Lewat Wakaf Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi IslamUniversitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan Menara Baru Masjid Jami’ Pondok ModernDarussalam Gontor (PMDG), di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (3/10).

Turut mendampingi dalam peresmian tersebut Gubernur Jawa Timur, Khofifah IndarParawansa, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala SekretariatWapres Mohamad Oemar. Di Gontor, JK bertemu dengan pimpinan dan pengasuh Pondok ModernDarussalam Gontor, di antaranya KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, KH. Hasan AbdullahSahal, dan KH. Syamsul Hadi Abdan.

Hadir pula anggota badan wakaf dan juga ketua-ketua lembaga di PMDG.Dalam kunjungan tersebut, Wapres JK mendorong Pondok Modern Darussalam Gontor terus mengikuti perkembangan teknologi. Menurut JK, perkembangan teknologiyang semakin pesat penting diajarkan di dunia pendidikan sehingga generasi muda taksemakin tertinggal dari negara lain.Menurutnya, modernisasi saat ini memang sudah menjadi bagian dalam seluruhaspek kehidupan.

Namun demikian, pemanfaatan teknologi modern juga harus selaludigunakan ke arah yang positif. Karenanya, selain pengetahuan dalam hal teknologi tapijuga harus diimbangi dengan pendidikan yang baik. Seperti yang sudah diterapkan padaPondok Modern Darussalam Gontor ini.Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakanbahwa Indonesia sudah sepatutnya bersyukur dengan keberadaan pondok modernDarussalam Gontor ini.

Sebab, sebagai lembaga pendidikan, Pondok Gontor melahirkanbanyak alumnus berkiprah untuk negara ini dan menempati banyak posisi strategis.Hingga saat ini, Pesantren Gontor sudah memiliki 20 pesantren cabang di seluruhIndonesia dan memiliki lebih dari 34 ribu santri.

“Jawa Timur lebih bersyukur lagi karena induk pesantren modern Gontor ada diJawa Timur. Semoga Jawa Timur menjadi sumber ilmu bagi para pencari ilmukhususnya bagi yang ingin mendalami ilmu agama di pesantren,” imbuhnya.

Terkait dengan peresmian Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontoryang membuka program Pascasarjana Wakaf, Khofifah berharap Indonesia memilikilebih banyak lagi pakar manajemen wakaf yang dapat menggerakkan pemberdayaanummat berbasis wakaf.

Menurutnya hingga saat ini wakaf sebagai instrumen keuanganbelum mampu dioptimalkan dalam membangun ekonomi umat. Padahal, kata dia, potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan dapat dijadikantitik balik kebangkitan ekonomi ummat islam. Jika dikelola dengan baik, Khofifah yakinakan potensi tersebut akan membawa dampak perubahan yang sangat besar bagikondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI),potensi aset wakaf tunai per tahun mencapai lebih dari Rp100 triliun, dengan realisasisekitar Rp 400 miliar di tahun 2018.

“Literasi masyarakat kita akan wakaf masih sangat minim. Tidak sedikit yangmemandang wakaf tidak ada bedanya dengan donasi atau zakat. Padahal konsepdiantaranya sangat berbeda. Nah inilah nanti yang menjadi tantangan utamapemanfaatan wakaf secara massif,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Khofifah, dengan hadirnya pendidikan pascasarjana yangfokus pada wakaf dirinya optimistis akan semakin banyaknya SDM yang memilikikompetensi di bidang wakaf dan dapat mengembangkan lembaga wakaf lebih baik lagi.Tentu saja dengan memadupadankan antara teknologi dan informasi. (Yous)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close