Ekonomi dan Bisnis

Gubernur Jawa Timur Khofifah Letakkan Batu Pertama

Gubernur Jatim

SURABAYA, DORRONLINENEWS. com -Berbagai upaya dilakukan sebagai penguatan industri besertainfrastrukturnya guna mendukung Jatim sebagai Provinsi Industri.Salah satu bentuk dukungan implementasi pembangunan industri di Jatim,Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meletakkan batu pertamapembangunan Gresik Ammonia Receiving / Storage Terminal. Peletakkan batupertama pembangunan berupa tangki amonia tersebut berada di Kawasan IndustriMaspion Manyar – Gresik, Rabu. (25/9).

Gresik Ammonia Receiving / Storage Terminal dibangun di atas lahan seluas11.000 meter persegi. Rencananya pembangunan membutuhkan waktu 18 bulanselesai sehingga dapat mulai beroperasi komersial pada semester pertama tahun2021. Untuk kapasitas tangkinya yang dibangun sekitar 6.000 metrik ton. Dengankapasitas ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa sampai dengan300.000 metrik ton per tahun. Tangki ini dilengkapi dengan fasilitas blending aquos amonia .

Untuk pasokantangki didukung oleh Kapal Amonia yang saat ini dimiliki oleh PT. Pelayaran ArthaSamudera (Parna Raya Group), juga truk-truk pengangkut baik yang akan dimilikisendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga.Gresik Ammonia Receiving / Storage Terminal ini dimiliki PT. Parna MaspionSejahtra (PMS). PT. PMS adalah suatu perusahaan investasi dalam negeri denganpemegang saham PT. Parna Raya, PT. Amonia Jatim Energi (Maspion Group), PT.Rodamas, dan PT. Bara Perkasa Investama. PT. PMS bergerak di bidang usaha distribusi dan penjualan amonia dalambentuk hot amonia, serta penjualan retail dalam bentuk aquos amonia.

Pasokanutama amonia berasal dari PT. Kaltim Parna Industri (Parna Raya Group) dan dapatjuga dipasok dari berbagai sumber lainnya baik impor maupun domestik. Direktur Utama PT. PMS Nahot Parsadaan Napitupulu menjelaskan diprediksipembangunan ini bisa selesai dalam waktu 18 bulan. Investasi awal mencapai 17juta Dollar AS. Menurutnya, amonia sangat berguna termasuk industri kimia dasar. Denganadanya fasilitas tangki ini, diharapkan dapat menumbuhkan industri-industri baruyang memerlukan amonia sebagai bahan baku maupun bahan penolong. Industriturunan yang membutuhkan amonia seperti industri pupuk, MSG, Lysin, AmmoniumNitrat, caprolactam (nylon 6), soda ash.

Nantinya tangki ini bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 30 orang karyawanuntuk operasi, untuk industri sekitar 100 orang. Sedangkan industri turunannyadiharapkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 200 orang.
Jatim Bagian The Awakening Giant Ekonomi IndonesiaPada kesempatan yang sama, Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatimmengatakan, Jatim merupakan bagian the awakening giant ekonomi di Indonesia.Berbagai energi yang dimiliki Jatim dapat membangkitkan raksasa ekonomiIndonesia yang sedang bangkit. Potensi sudah dimiliki Jatim, tinggal membangunsinergitas dan lebih koordinatif.

“Awakening Giant sebuah analogi yang tidak berlebihan. Hal ini bukansesuatu yang berlebihan karena potensi-potensi yang dimiliki ada dan lengkap,” ujargubernur perempuan pertama di Jatim.Pengembangan industri yang kita lakukan harus didukung oleh kerja keras,cepat, profesional, disiplin serta semangat yang tinggi oleh semua komponenmasyarakat Jatim. Karena pada dasarnya kekuatan-kekuatan yang bisamembangkitkan ekonomi, salah satunya yaitu industrialisasi tantangan dan dinamikanya tinggi.

“Saya mengharapkan bahwa seluruh energi yang bisa kita bangunsinergitasnya diantara seluruh dunia usaha dunia industri ini akan menjadi titikkebangkitan Jawa Timur,” kata Mantan Mensos di era Presiden Jokowi. Dijelaskan, pemerintah mempunyai komitmen untuk membangun konektivitasdi antara kawasan-kawasan industri. Harapannya dapat tercapai efisiensi danefektifitas dari seluruh industri, hulu hilir terutama yang berbasis kawasan itu bisadimaksimalkan di Jatim.Lebih lanjut disampaikannya, konektivitas antar kawasan industri salah satuyang menjadi prioritas seperti konektivitas rencana pembangunan Jalan Tol antara Manyar – Tuban . Lebih lanjut disampaikannya, saat ini pemprov Jatim bersama kemenkoperekonomian dan beberapa kementerian teknis secara intensif menajamkanperencanaan pengembangan industri di Jatim.

Pemprov sedang mendetailkantermasuk mengundang beberapa bupati/walikota untuk mengkonfirmasiperencanaan yang hampir final itu agar semua kepentingan terangkum. Gubernur berharap bahwa ini semua akan menjadi masterplan yang bisadiakses oleh banyak pihak terutama ketika investor yang akan masuk ke Jatim.Melalui masterplan yang disusun tersebut, para investor bisa mengetahui titik-titikyang disiapkan untuk area industri, titik koordinatnya, sehingga investor bisamenentukan titik mana yang akan menjadi sasaran investasinya.

“Saya berharap bahwa itu menjadi semacam blueprintnya pembangunanperindustrian di Jatim setelah itu kami susun road map sampai quick win,” harap orang nomor satu di Jatim.

Terkait pembangunan industri amonia, Gubernur Knofifah menjelaskan,industri petro kimia seperti ini masih sangat banyak dibutuhkan. Kalau ini selesaidibangun, maka di Indonesia baru dua industri amonia. “Posisi ini bisa mewujudkan mimpi Indonesia, kita bisa menguatkan industrisubstitusi impor. Ini akan menjadi hulu dari banyak hilir,” jelasnya.
Menurutnya, turunan industri dari amonia sangat banyak. Kalau inginpengembangan industri turunan banyak lini bisa untuk pupuk, kosmetik, bahah bakuuntuk otomotif dan sebagainya, jika hilirisasinya juga dilaksanakan di kawasanindustri yang sama akan sangat efektif karena hulu hilirnya satu paket.“Ini hulunya ada. Kalau hilirisasinya di sini, maka akan memudahkan danmemurahkan dari seluruh biaya produksi yang dibutuhkan dari sebuah prosesindustri,” tegasnya.Sementara itu, CEO Maspion Group Alim Markus mengatakan, amonia inidikirim dari Kalimantan ke Jatim. Dalam dua tahun investasinya diharapkan bisakembali.

“Gubernur Khofifah menjalankan perintah Presiden Jokowi untuk menarikinvestor dalam dan luar negeri agar berinvestasi di Jatim. Baik sektor perikanan,pertanian, makanan dan minuman, industri ringan maupun berat dan sebagainya.Khusus untuk industri harus dipastikan tidak menggunakan lahan produktif yang bisamengganggu ketahanan pangan,” ujarnya. (Yous)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close